Jumat, 18 Maret 2022

Perjalanan Tahap Kelima Dunia Perkuliahan “Semester 5”

 Nama: Wahyu Sri Rizqi

NIM: 11901347

Dosen PA: Farninda Aditya M.Pd

 

Perjalanan Tahap Kelima

Dunia Perkuliahan

 “Semester 5”

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...

Perkenalkan, nama saya Wahyu Sri Rizqi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak angkatan 2019. Tepat pada tanggal telah diberitahukan untuk melakukan pendaftaran ulang atau registrasi ulang untuk memasuki semester baru, maka saya resmi menjadi mahasiswa semester 6 (enam) pada saat ini. Suka duka, canda tawa, tangis dan bahagia sudah sering saya lalui dan rasakan ketika menempuh perkuliahan selama 5 (lima) semester ini. Banyak pengalaman yang saya dapatkan, baik pengalaman dari dunia perkuliahan maupun dunia nyata. Kali ini saya akan berbagi pengalaman dan cerita yang telah saya alami selama satu semester yang lalu, yaitu saat saya berada di semester 5 (lima), dari awal hingga akhir semester menuju ke semester 6 (enam) saat ini.

Perkuliahan semester lima dimulai pada hari senin, tepatnya pada tanggal 4 oktober 2021. Di semester ini terdapat 9 mata kuliah, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Peer Teaching (PPL 1), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Statistik 2, Pengembangan Materi PAI Menengah, Desain Pembelajaran, Etika Profesi Guru, PPMDI dan Psikologi Agama. Banyak sekali pengalaman pembelajaran yang saya dapatkan dari sembilan mata kuliah ini, terutama pada mata kuliah yang memacu saya dan teman-teman untuk praktik atau turun langsung ke lapangan.

Bagian 1 (Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas)

Pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang diampu oleh Bapak Rangga Ramadhany Alsyaibany, saya mendapatkan pembelajaran bagaimana cara penyusunan atau perancangan dan pembuatan proposal penelitian. Saya dan teman-teman kelas di minta untuk membuat rancangan proposal penelitian secara berkelompok, yang dalam satu kelompok hanya terdiri dari dua atau tiga orang saja. Tapi sebelum masuk ke tahap perancangan proposal tersebut, kami melakukan presentasi perkelompok terlebih dahulu. Pada saat presentasi, setiap kelompok menyampaikan satu persatu materi tentang langkah-langkah dalam perancangan proposal penelitian.

Ketika setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, maka akan dilakukan tanya jawab langsung oleh dosen pengampu, dengan begitu dosen dapat mengetahui sampai dimana pemahaman kami terhadap materi tentang penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Kami juga diberikan tugas untuk meresume setiap materi yang dipresentasikan dalam bentuk power poitn. Setelah semua kelompok telah selesai melakukan presentasi, maka dosen pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas pun langsung memberikan tugas untuk merancang proposal penelitian tindakan kelas.

Kami turun langsung ke sekolah untuk mewawancarai guru-guru kelas dan mengamati masalah apa yang dihadapi oleh guru dan siswa di dalam kelas. Setelah beberapa kali datang ke sekolah untuk wawancara dan pengamatan akhirnya saya dan tema kelompok dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Kami diberikan waktu selama 1 bulan untuk membuat proposal penelitian tersebut, mulai dari wawancara dan pengamatan hingga penyelesaian proposal penelitian itu. Dan nilai dari tugas penyusunan proposal penelitian tindakan kelas tersebut dijadikan sebagai nilai ujian akhir semester (UAS).

Pembelajaran pada mata kuliah ini benar-benar sangat bermanfaat, tapi sayangnya pembelajaran masih dilaksanakan dengan sistem daring dan saya merasa sedikit kurang efektif karena perkuliahan atau pembelajaran secara daring pasti memiliki kekurangan pada sarana dan prasarana yang digunakan saat melaksanakan perkuliahan, terutama terkendala sinyal dan paket data internet tentunya.

Bagian 2 (Mata Kuliah Peer Teaching/ PPL 1)

            Pada mata kuliah Peer Teaching yang diampu oleh Bapak H. Rustam, kami melaksanakan perkuliahan secara luring atau tatap muka. Saya mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana mempraktikkan cara mengajar di depan kelas, mulai dari kegiatan pendahuluan hingga kegiatan membimbing kelompok kecil/ individu dalam belajar. Dalam mata kuliah ini kami dalam satu kelas dibagi menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 orang. Sebenarnya dalam 1 kelompok itu harus ada 4 anggota, karena setiap kelompok akan membahas 4 mata pelajaran, yaitu SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih dan Akidah Akhlak dan setiap 1 orang membahas 1 mata pelajaran. Namun karena jumlah mahasiswa di kelas saya tidak mencukupi, akhirnya dalam 1 kelompok hanya terdiri dari 2 atau 3 orang saja.

            Setiap pertemuan ada 1 kelompok yang maju untuk mempraktikkan cara mengajar di depan kelas. Ketika 1 kelompok yang maju dan berperan sebagai guru, maka kelompok lain harus berperan sebagai siswa yang ada di kelas. Waktu yang diberikan untuk praktik mengajar di depan kelas hanya 10 menit untuk 1 orang, karena menyesuaikan dengan waktu perkuliahan dan harus sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dalam pembuatan RPP setiap mahasiswa.

            Sebelum itu, di pertemuan awal mata kuliah ini kami langsung diberikan tugas untuk mencari dan meminta silabus mata pelajaran ke sekolah, baik itu SMP, MTS, SMA atau MA sesuai dengan pembagian kelompok dan materi mata pelajaran yang telah diberikan Dosen. Setelah mendapatkan silabus kami diminta untuk membuat RPP dengan durasi waktu mengajar hanya 10 menit dan RPP tersebutlah yang akan menjadi patokan dalam praktik mengajar di depan kelas.

            Saya mendapatkan bagian kelompok terakhir, yaitu kelompok 9 yang harus mempraktikkan cara membimbing kelompok kecil/ individu di kelas. Materi pelajaran yang harus saya kembangkan dalam RPP adalah materi pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas XI Madrasah Aliyah (MA). Pertama, saya dan teman satu kelompok pergi ke salah satu Madrasah Aliyah yang ada di Pontianak, yaitu Madrasah Aliyah Mujahidin Pontianak. Di sana, kami disambut baik oleh guru-guru dan kepala Madrasah, mereka sangat ramah dan kepala Madrasahnya juga sangat baik.

Pada hari pertama kami datang ke Madrasah tersebut, kami memberikan surat pengantar dari kampus terlebih dahulu sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kami kepada kepala Madrasah. Hari kedua, kami bertemu dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak, Fiqih dan Al-Qur’an Hadits, lalu memberitahukan bahwa kami ingin meminta silabus mata pelajaran tersebut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen. Tak lama kemudian guru-guru dari 3 mata pelajaran itu pun memberikan soft file silabus yang kami butuhkan. Karena mereka hanya mempunyai 1 hard copy dari silabus tersebut, maka kami harus mencetak sendiri silabus tersebut. Dan pada hari ketiga, kami datang kembali ke Madrasah untuk mendapatkan tanda tangan dari kepala Madrasah, agar silabus yang kami dapat terbukti keasliannya dan itu juga salah satu syarat yang diberikan oleh dosen pengampu.

Setelah kami mendapatkan silabus, kami mulai menyusun RPP dengan memilih salah satu materi yang ada di silabus tersebut. Dengan belajar dari pengalaman dan contoh oleh kelompok-kelompok sebelumnya, akhirnya kami dapat menyelesaikan pembuatan RPP dengan cukup baik. Belajar dari RPP teman-teman yang telah dikoreksi dan dikomentari oleh dosen pengampu, maka kami berniat untuk membuat RPP dengan sebaik mungkin, karena kami adalah kelompok terakhir jadi kami harus bisa menampilkan yang terbaik.

RPP kami dikoreksi dan dikomentari cukup bagus, namun performa kami saat mempraktikkan cara membimbing kelompok kecil/ individu di kelas masih banyak kekurangan. Salah satu penyebabnya adalah karena kami merasa belum percaya diri dan gugup ketika maju ke depan kelas untuk mengajar. Dari situlah saya belajar bahwa menjadi seorang guru itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan agara bisa menyampaikan dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi siswa secara efektif.

Dulu saya sempat berfikir bahwa pekerjaan menjadi seorang guru itu adalah suatu hal yang mudah. Namun setelah saya mengetahui bagaimana langkah-langkah, cara dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah ilmu kepada siswa itu tidak mudah, akhirnya sekarang saya lebih paham mengapa guru diberikan julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Hal itu karena proses untuk menjadi seorang guru dan proses menyampaikan ilmu kepada siswa itu tidaklah mudah, namun guru sering kali dipandang rendah oleh sebagian orang, padahal gurulah yang sangat berjasa bagi mereka yang mungkin saat ini telah menjalani berbagai profesi hebat, termasuk seorang presiden juga bisa memimpin negaranya dengan baik, merupakan salah satu hasil dari ilmu yang telah diberikan oleh guru. Terima kasih guru, dan saya bangga menjadi calon guru.

Bagian 3 (Mata Kuliah Metodelogi Penelitian Kualitatif)

            Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Khairawati dan asistennya yaitu Ibu Alvira Pranata. Mereka berkolaborasi sangat baik dalam membimbing kami untuk memahami apa itu metodelogi penelitian kualitatif. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin saja terjadi di sekolah-sekolah. Mata kuliah ini juga sangat berpengaruh dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat melakukan penelitian sebagai syarat tugas akhir atau skripsi.

            Kami diajarkan memahami apa saja metode yang dapat dikembangkan dalam penelitian kualitatif, strategi apa saja yang dapat dan sesuai untuk digunakan dalam penelitian kualitatif dan bagaiman cara membuat laporan dari penelitian kualitatif. Seperti dosen-dosen pada umumnya, sebelum melakukan praktik, kami diminta untuk mempresentasikan teori atau materi yang berkalitan dengan metodelogi penelitian kualitatif. Setelah semua kelompok melakukan presentasi, maka kami ditugaskan untuk melakukan praktik penelitian kualitatif di sekolah, baik itu SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA. Kami melakukan wawancara, pengamatan, pengumpulan data dan lain sebagainya untuk melengkapi penyusunan laporan penelitian kualitatif.

            Setelah selesai melakukan pengamatan dan mendapatkan data yang sesuai dengan tema kelompok masing-masing, kami diminta untuk menuliskan laporan tersebut berbentuk jurnal penelitian. Secara langsung kami telah berlatih untuk membuat jurnal hasil penelitian yang lengkap, sesuai dengan kriteria penyusunan atau pembuatan jurnal pada umumnya, walaupun sebenarnya kami terutama saya merasa masih belum maksimal hasil dari jurnal yang kami buat, namun itu semua dapat di jadikan pelajaran, tolak ukur bahkan gambaran ketika kami akan melakukan penelitian dan membuat jurnal yang sesungguhnya.

Bagian 4 (Mata Kuliah Statistik 2)

            Beranjak dari mata kuliah Statistik 1, pada semester ini saya bertemu kembali dengan mata kuliah Statistik yang kedua. Kali ini, mata kuliah Statistik 2 diampu oleh dosen yang berbeda dengan dosen Statistik 1 dulu, dosen pengampu pada saat ini adalah Ibu Saumi Setyaningrum. Perkuliahan tetap dilaksanakan secara daring melalui via Group WhatsApp dari awal hingga akhir perkuliahan.

            Setelah dosen menjelaskan kontrak perkuliahan yang akan kami jalani selama 1 semester kedepan, kami diberikan tugas berkelompok untuk membuat video dan makalah untuk di presentasikan dan didiskusikan bersama teman-teman sekelas. Dosen telah membagi materi yang harus di buat dan dimuat dalam bentuk makalah serta video prenjelasan tentang materi, atau video presentasi. Setiap kelompok berjumlah 2 sampai 3 orang anggota dan tiap 1 pertemuan ada 4 kelompok yang mempresentasikan hasil makalah masing-masing. Setiap kelompok mendapatkan 4 materi untuk di presentasikan, jadi selama perkuliahan 1 semester ini setia kelompok akan melakukan presentasi sebanyak 4 kali.

            Tugas makalah dan video harus sudah dikirimkan ke group WhatsApp 2 hari sebelum jadwal perkuliahan. Untuk video hanya harus mengirimkan link nya saja, baik itu link google drive maupun youtube. Tujuan harus dikirimnya makalah dan link video adalah agar teman-teman yang lain dapat mempelajari terlebih dahulu sebelum perkuliahan di mulai dan berlangsungnya diskusi. Saat perkuliahan di mulai, 10 menit pertama akan dilakukan pengisian presensi kehadiran mahasiswa. Kemudian, penanggung jawab mata kuliah harus membuka dan memimpin jalannya diskusi, agar dapat terlakasana dengan baik. Ketika diskusi sudah dimulai, maka teman-teman harus bisa memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil makalah dan videonya. Dalam 1 kelompok harus ada 6 pertanyaan, dan jika 1 kelompok sudah selesai menjawab semua pertanyaan, maka langsung dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

            Jujur, pada mata kuliah statistik 2 ini saya masih belum memahami materi pelajarannya, karena hanya mendengarkan, melihat dan membaca makalah yang dibuat oleh teman-teman 1 kelas, dan kurang mendapatkan materi penjelasan oleh dosen. Saya adalah tipe orang yang tidak mudah dalam menerima pelajaran jika tidak langsung di jelaskan atau dipraktikkan oleh guru atau dosen terlebih dahulu, apa lagi di mata kuliah atau pelajaran yang berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan. Jadi, saya merasa kurang puas mendapatkan ilmu pada mata kuliah statisti 2 kali ini, karena saya merasa materi dan penjelasan yang saya dapatkan dari dosen hanya sedikit.

Bagian 5 (Mata Kuliah Pengembangan Materi PAI Menengah)

            Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Ashya Supriadi, perkuliahan juga dilaksanakan secara daring/online. Perkuliahan menggunakan media WhatsApp, google classroom dan google meet, sama seperti media yang digunakan oleh dosen-dosen pada mata kuliah lain juga. Sistem perkuliahan pengembangan materi PAI menengah ini, seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan materi yang harus diolah dan di presentasikan. Seperti biasanya, setiap kelompok melakukan presentasi menggunakan  google meet dan kami melaksanakan diskusi. Sampai pada rollingan presentasi pertama selesai dari kelompok 1 samapai akhir, kami melaksanakan Ujian Tengah Semester. Setelah itu, dosen kembali memberikan materi lagi kepada setiap kelompok dan kami presentasi kembali tetapi dengan materi yang berbeda. Setelah semua kelompok selesai melakukan presentari rolling krdua, Ujian Akhir Semester pun dilaksanakan. Ujian akhit dilaksanakan dengan 2 tahap, yang pertama kami diminta untuk menjawab soal yang telah dosen berikan di classroom. Yang kedua, kami diminta untuk membuat rancangan desain materi PAI menengah.

            Awalnya saya masih kurang paham dalam membuat rancangan desain materi PAI menengah tersebut, namun berkat bantuan dari teman-teman yang memberikan penjelasan dan seperti apa contohnya, akhirnya saya bisa membuat rancangan tersebut, walaupun saya rasa belum cukup baik dan sempurna, tapi saya yakin bahwa setiap orang punya proses masing-masing, dan semoga kedepannya ketika saya sudah benar-benar turun langsung ke lapangan untuk menjadi guru, saya dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di dunia perkuliahan.

Bagian 6 (Mata Kuliah Desain Pembelajaran)

            Mata kuliah ini diampu oleh Bapak Sukino, beliau merupakan dosen yang baik dan sabar dalam mengahadapi mahasiswanya. Meski saat beliau bertanya kepada seluruh mahasiswa yang ada di ruang meet dan kadang hanya sedikit yang berbicara dan menjawab pertanyaan yang beliau ajaukan, tetapi beliau tetap sabar. Saya merupakan perwakilan dari teman-teman kelas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pada makul desain pembelajaran ini. Kami diminta untuk membuat sebuah rencana pembelajar atau RPP secara lengkap, selain RPP kami juga diminta untuk membuat peta konsep, materi pembelajaran, soal-soal hots untuk evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya yang berkaitan dengan mendesain pembelajaran PAI.

            Pada setiap pertemuan, kami diminta untuk mempresentasikan hasil dari rancangan pembelajara yang telah kami buat secara berurutan dan bertahap. Setiap pertemuan kami harus mempresentasikan hasil kerja kami, lalu dosen akan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan dari rancangan yang telah kami buat. Dengan begini, kami terutama saya merasa terbimbing dalam melaksanakan dan berlatih untuk dapat menyusun rancangan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan kurikulum terbaru agar kami bisa menjadi guru yang kreatif dan bisa berinovasi, bukan hanya menjadi guru yang ketinggalan zaman dan informasi. Mata kuliah ini juga mengajarkan kami untuk dapat mandiri dan membuat lebih paham dengan cara mendesain pembelajaran yang baik itu seperti apa dan bagaimana standar yang bagus.

Bagian 7 (Mata Kuliah Etika Profesi Guru)

            Mata kuliah ini diampu oleh Bunda Misdah, beliau yang sangat baik dan sabar terhadap mahasiswanya, berjiwa keibuan dan sangat tegas dalam membimbing saat perkuliahan sedang berlangsung. Beliau meminta kami untuk membentuk kelompok diskusi yang kegiatan diskusinya terasa seperti kegiatan seminar yang disaksikan oleh banyak audien. Dalam 1 kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang, yang setiap anggota memiliki tugas masing-masing. Ada yang bertugas sebagai pemateri atau narasumber, notulen dan moderator yang memimpin jalannya diskusi yang lancar dan teratur. Kegiatan diskusi tersebut benar-benar terasa seperti ketika menyaksikan seminar nasional yang setiap kata harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

            Bunda benar-benar sangat sabar dalam menjelaskan, mengarahkan, mengkritik dan memberikan saran kepada para mahasiswanya. Setiap penampilan teman-teman termasuk juga saya, beliau selalu memberikan nasehat dan saran untuk dapat bicara dan berkomunikasi dengan baik di depan umum. Dengan penampilan presentasi dan diskusi seperti itu, saya merasa diskusi tersebut menjadi lebih efektif dan terarah, sehingga bisa lebih fokus untuk menyimak apa yang telah dipresentasikan dan didiskusikan. Konsisten dan tepat waktu sudah tertanam dalam sistem presentasi dan diskusi seperti ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dan diterapkan dari sistem diskusi ini, dan manfaatnya pun bisa dirasakan karena dapat melatih cara berbicara ketika sedang berada di acara formal.

            Pembelajaran ini juga mengajarkan kami bagaimana cara agar dapat menjadi seorang guru yang memiliki etika yang baik dan profesional dalam melaksanakan tugas menjadi seorang pendidik dan pembimbing bagi siswa. Pembelajaran yang selalu membahas tentang apa saja hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yang profesional. Bagaimana sikap dan etika sebagai seorang guru baik etika kepada sesama guru, etika kepada siswa, etika kepada orang tua siswa, etika kepada masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah. Dengan begitu maka akan terwujudlah guru yang beretika baik dan dapat menjadi contoh bagi siswa-siswanya.

            Membahas tentang bagaimana cara menjadi seorang guru yang profesional, sikap guru yang profesional itu seperti apa, bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi di kelas dengan baik dan profesional serta apa saja strategi yang dapat di terapkan dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa-siswanya.

Bagian 8 (Mata Kuliah PPMDI)

            Mata kuliah yang diampu oleh Bapak H. Dwi Surya Atmaja dan Asistenya yaitu Bapak Tri Wibowo. Pada mata kuliah ini ada yang sedikit berbeda dari mata kuliah yang lain, karena perubahan jadwal yang awalnya cukup mengherankan. Karena Bapak Dwi terkadang memiliki urusan yang penting dan tidak bisa untuk selalu hadir dalam perkuliahan, maka beliau mengamanahkan kepada Bapak Tri Wibowo untuk membantunyan, menggantikan beliau mengajar ketika beliau tidak dapat hadir. Karena Bapak Tri Wibowo juga mempunyai kesibukan yang lain selain mengajar, maka jam perkuliahan kami dipindahkan, yang awalnya masuk pada jam 08.40 pagi, kemudian berpindah menjadi jam 05.00 pagi. Sungguh ini merupakan mata kuliah yang menurut saya menguji keimanan mahasiswa, karena harus sudah standby sebelum perkuliahan dimulai.

            Dan yang harus paling siaga pada mata kuliah ini adalah say sendiri, karena saya juga menjadi penanggung jawab pada mata kuliah ini. Menyiapkan link google sebelum jam 9 malam dan mengingatkan kembali kepada teman-teman dan dosen sebelum perkuliahan di mulai. Dan aneh bin ajaibnya saya selalu reflek ketika hari perkuliahan mata kuliah ini tiba, setiap jam 3 pagi saya selalu terbangun dan tidak bisa untuk tidur lagi. Mungkin otak sudah terbiasa dan sudah terekam di dalamnya bahwa saya sudah harus siap 1 jam sebelum perkuliahan dimulai.

            Pada awalnya, teman-teman kelas juga terkejut dengan perubahan jadwal ini, namun seiring berjalnnya waktu mereka mulai terbiasa untuk bangun lebih awal dan siap untuk melaksanak kuliah subuh pada mata kuliah PPMDI ini. Mata kuliah ini membahas tentang bagaimana  Perkembangan Pemikiran Modern Dalam Islam yang ada di berbagai belahan dunia. Dari Mesir, India, Pakistan, Arab, Turki, Indonesia dan berbagai negara lainnya yang menarik untuk dibahas dan di jadikan bahan diskusi tentang sejarah perkembangan pemikiran modern Islam di beberapa negara tersebut

Dari mata pelajaran ini, kamindpaat mengetahui berbagai sejarah tokok pembaharuan modern Islam di berbagai negara dari abad 18 samai abad 21. Kami bisa mengetahui lebih rinci tentang para tokoh pembaharuan dan penyebab mereka melakukan pembaharuan dalam Islam pada masanya hingga sekarang ini. Lebih mengetahui apakah pembaharuan tersebut masih berlaku sampai saat ini atau telah berubah dan diperbaharui lagi sesuai keadaan dan perkembangan zaman pada saat ini. Banyak sejarah yang dapat kami pelajari dari mata kuliah ini dan cukup banyak relasi atau wawasan yang kami dapatkan, karena kami di tuntut untuk lebih sering membaca terkait sejaraj-sejarah tersebut. Hai ini juga sangat mendukung kelancaran dan keefektifan mahasiswa dalam berdiskusi dan tanya jawab dalam perkuliahan.

Bagian 9 (Mata Kuliah Psikologi Agama)

            Mata kuliah Psikologi Agama ini diampu oleh Bapak Hariansyah dan sudah 2 semester saya belajar dan mendapatkan ilmu tentang psikologi dari beliau. Mata kuliah ini benar-benar sangat berkesan bagi saya, karena banyak pengalaman yang saya dapatkan di semeterini. Kami diminta untuk action langsung ke masyarakat dalam menerapkan dan membagikan ilmu yang telah kami miliki kepada masyarakat. Kami melakukan perjalanan yang cukup jauh, melelahkan sekaligus menggembirakan, kami berkunjung ke dareah pelosok yang ada di Kalimantan Barat ini. Daerahnya masih termasuk kebupaten Kubu Raya, yaitu di Desa Tanjung Saleh, kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Desa tersebut terbagi lagi menajdi beberapa dusun, yaitu dusun kampung tengah, parit pangeran, parit wak badik, parit wak, sepok peropok dan masih ada lagi, tapi saya sudah lupa dengan nama dusun lainnya.

            Kami yang berangkat ke sana berjumlah kurang lebih 56 orang, dan kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan riset dan pengabdian di desa Tanjung Saleh tersebut. Kami menginap di 2 buah rumah yang berdekatan, 1 rumah khusus untuk mahasiswa perempuan dan 1 lagi khusus untuk mahasiswa laki-laki. Di sana kami benar-benar harus serius dalam melakukan pengabdian dan riset karena waktu yang kami miliki hanya sebentar, yaitu sekitar 3 hari 2 malam.

            Daerah tersebut merupakan daerang yang cukup terpencil dan jauh dari perkotaan, benar-benar desa yang sangat asri yang masih belum terdapat banyak pembangunan seperti di kota. Transportasi yang dapat digunakan hanyalah dengan transportasi air, karena di sana merupakan daerah pesisir yang benar-benar dikelilingi sungai yang cukup besar. Warga yang memiliki kendaraan bermotor saja bisa dikatakan dapat dihitung dengan jari, karena memang kebanyakan warga hanya memiliki kendaraan berupa sampan kecil menggunakan tenaga mesin atau bisa disebut dengan “kato”. Ketika ingin belanja dan keluar seperti ke kecamata, mereka selalu menggunakan kato, dan yang unik di sana adalah bukan hanya orang-orang tua saja yang bisa mengedarai dan mengedalika kato tersebut, tapi anak-anak SD pun sudah bisa menggunakannya dengan baik.

            Di sana merupakan daerah yang masih terikat kuat dengan hal-hal yang berbau mistis, namun peradaban Islam di sana juga cukup kuat. Di sana juga terdapat pondok pesantren sekaligus sekolah yang dalam 1 bangunan 2 lantai tersebut bersfungsi sebagai 2 sekolah, karena di sana masih kekurangan bangunan untuk dijadikan sekolah. Waktu pagi, sekolah digunakan oleh siswa SMP dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang, di waktu siang setelah dzhuhur akan digunakan oleh siswa Madrasah Ibtidaiayah, mulai dari jam 1 siang hingga jam 4 sore.

            Saya melakukan pengabdian di KBT (Kampung Baca Tansal), kbt merupakan salah satu tempat yang menjadi pusat bacaan masyarakat sekitar, terutama kaum anak-anak. Anak-anak di sana sangat antusias sekali dalam belajar, meskipun mereka banyak keterbatasan dalam mendapatkan pendidik dan pembimning di sana, tetapi mereka tetap semangat untuk belajat masing-masing. Ketika kami datang ke sana, kami disambut dengan hangat oleh masyarakat sekitar dan anak-anak yang sangat antusias untuk belajar bersama kami. Saya merasa sangat senang ketika melihat anak-anak di sana yang sangat ingin belajar dan begitu mengharapkan adanya guru pembimbing mereka ketika belajar bersama di kbt. Dan ketika kami sampai di sana, mereka langsung berbondong-bondong datang ke kbt untuk meminta diajarkan segala hal sambul bermain. Mereka sangat senang dengan sistem belajar sambil bermain, karena mereka tidak akan merasa bosan.

            Rasa bahagia yang saya rasakan saat melihat sangat antusias dalam belajar membuat saya merasa betah berlama-lama di sana untuk membagi dan mengamalkan ilmu yang saya punya kepada mereka. Namun ada juga hal yang membuat saya tidak betah untuk berlama-lama di sana, yaitu karena akses internet yang ada di sana sangat tidak mendukung. Selama di sana hp saya tidak berfungsi sama sekali, kecuali untuk kegiatan dokumentasi. Karena sulitnya akses internet di sana membuat teknologi tidak terlalu maju dan berkembang di sana. Bukan hanya akses internet saja yang masih sulit di sana, tetapi listrik pun lumayan sulit, karena hanya menyala 12 jam saja dalam 1 hari yaitu pada malam hari, jadi jika siang tidak akan ada cahaya selain cahaya matahari.

Harapan saya untuk desa Tanjung Saleh, semoga kedepannya bisa menjadi desa yang maju dan berkembang baik dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam bidang kesehat, pendidikan dan keagamaan.

Bagaian Akhir (Terselip Ke Dunia Kerja Sederhana)

            Di perkuliahan semester ini juga ada yang sedikit berbeda dalam keseharian saya. Saya yang biasanya hanya memiliki kesibukan di dunia perkuliahan dan kegiatan yang ada di asrama tempat tinggal saya. Kali ini saya juga masuk ke dunia kerja, lebih tepatnya belajar bekerja. Pada awal semester ini saya di minta untuk mengajar les privat, saya mengajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah. Dari mengajar ini, saya bukan hanya mengajar, tetapi saya juga dapat sambil belajar dan mengulang pelajaran yang sudah lama tidak saya ulang kembali. Saya juga belajar untuk bisa menjadi guru yang sabar dalam menghadapi siswa, walaupun hanya 1 orang anak.

Pada awal saya mulai mengajar, saya merasa benar-benar gugup karena belum memiliki pengalaman mengajar orang lain selain adik, sepupu dan keponakan saya sendiri. Namun setelah beberapa kali pertemuan, saya mulai terbiasa dan lebih baik dalam mengajarkan dan menjelaskan pelajaran. Hal ini dapat menjadi pelajaran yang cukup berharga dalam menguji cara dan strategi saya dalam mengajar. Saya dapat menjadikan ini sebagai salah satu gambaran untuk kedepannya dalam mengahadapi siswa ketika saya telah mengajar di sekolah.

Pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika masuk ke dunia kerja adalah saya mulai paham bahwa mencari uang itu tidaklah mudah, semua butuh proses dan kesabaran serta keikhlasan. Saya juga merasa bahwa saat kita melakukan sesuatu itu dengan ikhlas dan sabar, maka semua yang kita kerjakan akan terasa ringan. Jika kita mengerjakan sesuatu karena Allah, niscaya sesulit apapun pekerjaan yang kita jalani akan terasa lebih mudah, karena Allah akan selalu ada untuk membantu, membimbing dan meringankan apa yang kita rasa berat.

Demikian laporan berupa cerita saya selama perkuliahan 1 semester lalu, yaitu di semester 5. Semoga di semester 6 ini saya bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa menyelesaikan amanah dari kedua orang tua saya ini dengan baik dan tepat waktu serta bisa menjadi seorang guru yang baik dan profesional di masa yang akan datang.

Terima kasih kepada Ibu Farninda Aditya selaku dosen pembimbing akademik saya dan terima kasih untuk para pembaca. Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini saya mohon maaf, karena saya hanya manusia biasa yang baru belajar dan akan terus belajar, sebab menuntut ilmu itu tiada hentinya dan ilmu di dunia ini sangatlah luas dan banyak, oleh karena itu tidak bisa kita dapatkan sepenuhnya hanya ketika kita masih berada di dunia pendidikan saja.

Akhir kata Tsumma Salamu’alaikum Warohnatullahi Wabarokatuh.......