Nama: Wahyu Sri Rizqi
NIM: 11901347
Dosen PA: Farninda Aditya M.Pd
Perjalanan Tahap Kelima
Dunia Perkuliahan
“Semester 5”
Bismillahirrohmanirrohim...
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Perkenalkan, nama saya Wahyu
Sri Rizqi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak angkatan 2019. Tepat pada tanggal telah
diberitahukan untuk melakukan pendaftaran ulang atau registrasi ulang untuk
memasuki semester baru, maka saya resmi menjadi mahasiswa semester 6 (enam)
pada saat ini. Suka duka, canda tawa, tangis dan bahagia sudah sering saya
lalui dan rasakan ketika menempuh perkuliahan selama 5 (lima) semester ini.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan, baik pengalaman dari dunia perkuliahan maupun
dunia nyata. Kali ini saya akan berbagi pengalaman dan cerita yang telah saya
alami selama satu semester yang lalu, yaitu saat saya berada di semester 5
(lima), dari awal hingga akhir semester menuju ke semester 6 (enam) saat ini.
Perkuliahan semester lima
dimulai pada hari senin, tepatnya pada tanggal 4 oktober 2021. Di semester ini
terdapat 9 mata kuliah, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Peer Teaching
(PPL 1), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Statistik 2, Pengembangan Materi PAI
Menengah, Desain Pembelajaran, Etika Profesi Guru, PPMDI dan Psikologi Agama.
Banyak sekali pengalaman pembelajaran yang saya dapatkan dari sembilan mata
kuliah ini, terutama pada mata kuliah yang memacu saya dan teman-teman untuk
praktik atau turun langsung ke lapangan.
Bagian 1 (Mata Kuliah Penelitian Tindakan
Kelas)
Pada mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelas yang diampu oleh Bapak Rangga Ramadhany Alsyaibany, saya
mendapatkan pembelajaran bagaimana cara penyusunan atau perancangan dan
pembuatan proposal penelitian. Saya dan teman-teman kelas di minta untuk
membuat rancangan proposal penelitian secara berkelompok, yang dalam satu
kelompok hanya terdiri dari dua atau tiga orang saja. Tapi sebelum masuk ke
tahap perancangan proposal tersebut, kami melakukan presentasi perkelompok
terlebih dahulu. Pada saat presentasi, setiap kelompok menyampaikan satu
persatu materi tentang langkah-langkah dalam perancangan proposal penelitian.
Ketika setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, maka akan dilakukan tanya jawab
langsung oleh dosen pengampu, dengan begitu dosen dapat mengetahui sampai
dimana pemahaman kami terhadap materi tentang penyusunan proposal penelitian
tindakan kelas. Kami juga diberikan tugas untuk meresume setiap materi yang
dipresentasikan dalam bentuk power poitn. Setelah semua kelompok telah selesai
melakukan presentasi, maka dosen pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
pun langsung memberikan tugas untuk merancang proposal penelitian tindakan
kelas.
Kami turun langsung ke
sekolah untuk mewawancarai guru-guru kelas dan mengamati masalah apa yang
dihadapi oleh guru dan siswa di dalam kelas. Setelah beberapa kali datang ke
sekolah untuk wawancara dan pengamatan akhirnya saya dan tema kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Kami diberikan
waktu selama 1 bulan untuk membuat proposal penelitian tersebut, mulai dari
wawancara dan pengamatan hingga penyelesaian proposal penelitian itu. Dan nilai
dari tugas penyusunan proposal penelitian tindakan kelas tersebut dijadikan
sebagai nilai ujian akhir semester (UAS).
Pembelajaran pada mata kuliah
ini benar-benar sangat bermanfaat, tapi sayangnya pembelajaran masih
dilaksanakan dengan sistem daring dan saya merasa sedikit kurang efektif karena
perkuliahan atau pembelajaran secara daring pasti memiliki kekurangan pada
sarana dan prasarana yang digunakan saat melaksanakan perkuliahan, terutama
terkendala sinyal dan paket data internet tentunya.
Bagian 2 (Mata Kuliah Peer Teaching/ PPL 1)
Pada mata kuliah Peer Teaching yang diampu oleh
Bapak H. Rustam, kami melaksanakan perkuliahan secara luring atau tatap muka.
Saya mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana mempraktikkan cara mengajar di
depan kelas, mulai dari kegiatan pendahuluan hingga kegiatan membimbing
kelompok kecil/ individu dalam belajar. Dalam mata kuliah ini kami dalam satu
kelas dibagi menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 orang.
Sebenarnya dalam 1 kelompok itu harus ada 4 anggota, karena setiap kelompok
akan membahas 4 mata pelajaran, yaitu SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih dan Akidah
Akhlak dan setiap 1 orang membahas 1 mata pelajaran. Namun karena jumlah
mahasiswa di kelas saya tidak mencukupi, akhirnya dalam 1 kelompok hanya
terdiri dari 2 atau 3 orang saja.
Setiap
pertemuan ada 1 kelompok yang maju untuk mempraktikkan cara mengajar di depan
kelas. Ketika 1 kelompok yang maju dan berperan sebagai guru, maka kelompok
lain harus berperan sebagai siswa yang ada di kelas. Waktu yang diberikan untuk
praktik mengajar di depan kelas hanya 10 menit untuk 1 orang, karena
menyesuaikan dengan waktu perkuliahan dan harus sesuai dengan waktu yang telah
di tentukan dalam pembuatan RPP setiap mahasiswa.
Sebelum
itu, di pertemuan awal mata kuliah ini kami langsung diberikan tugas untuk mencari
dan meminta silabus mata pelajaran ke sekolah, baik itu SMP, MTS, SMA atau MA
sesuai dengan pembagian kelompok dan materi mata pelajaran yang telah diberikan
Dosen. Setelah mendapatkan silabus kami diminta untuk membuat RPP dengan durasi
waktu mengajar hanya 10 menit dan RPP tersebutlah yang akan menjadi patokan
dalam praktik mengajar di depan kelas.
Saya
mendapatkan bagian kelompok terakhir, yaitu kelompok 9 yang harus mempraktikkan
cara membimbing kelompok kecil/ individu di kelas. Materi pelajaran yang harus
saya kembangkan dalam RPP adalah materi pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas XI
Madrasah Aliyah (MA). Pertama, saya dan teman satu kelompok pergi ke salah satu
Madrasah Aliyah yang ada di Pontianak, yaitu Madrasah Aliyah Mujahidin
Pontianak. Di sana, kami disambut baik oleh guru-guru dan kepala Madrasah,
mereka sangat ramah dan kepala Madrasahnya juga sangat baik.
Pada hari pertama kami datang
ke Madrasah tersebut, kami memberikan surat pengantar dari kampus terlebih
dahulu sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kami kepada kepala Madrasah.
Hari kedua, kami bertemu dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak, Fiqih dan
Al-Qur’an Hadits, lalu memberitahukan bahwa kami ingin meminta silabus mata
pelajaran tersebut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen. Tak
lama kemudian guru-guru dari 3 mata pelajaran itu pun memberikan soft file
silabus yang kami butuhkan. Karena mereka hanya mempunyai 1 hard copy dari
silabus tersebut, maka kami harus mencetak sendiri silabus tersebut. Dan pada
hari ketiga, kami datang kembali ke Madrasah untuk mendapatkan tanda tangan
dari kepala Madrasah, agar silabus yang kami dapat terbukti keasliannya dan itu
juga salah satu syarat yang diberikan oleh dosen pengampu.
Setelah kami mendapatkan silabus,
kami mulai menyusun RPP dengan memilih salah satu materi yang ada di silabus
tersebut. Dengan belajar dari pengalaman dan contoh oleh kelompok-kelompok
sebelumnya, akhirnya kami dapat menyelesaikan pembuatan RPP dengan cukup baik.
Belajar dari RPP teman-teman yang telah dikoreksi dan dikomentari oleh dosen
pengampu, maka kami berniat untuk membuat RPP dengan sebaik mungkin, karena
kami adalah kelompok terakhir jadi kami harus bisa menampilkan yang terbaik.
RPP kami dikoreksi dan
dikomentari cukup bagus, namun performa kami saat mempraktikkan cara membimbing
kelompok kecil/ individu di kelas masih banyak kekurangan. Salah satu
penyebabnya adalah karena kami merasa belum percaya diri dan gugup ketika maju
ke depan kelas untuk mengajar. Dari situlah saya belajar bahwa menjadi seorang
guru itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan agara bisa
menyampaikan dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi siswa secara efektif.
Dulu saya sempat berfikir
bahwa pekerjaan menjadi seorang guru itu adalah suatu hal yang mudah. Namun
setelah saya mengetahui bagaimana langkah-langkah, cara dan strategi yang
digunakan untuk menyampaikan sebuah ilmu kepada siswa itu tidak mudah, akhirnya
sekarang saya lebih paham mengapa guru diberikan julukan pahlawan tanpa tanda
jasa. Hal itu karena proses untuk menjadi seorang guru dan proses menyampaikan
ilmu kepada siswa itu tidaklah mudah, namun guru sering kali dipandang rendah
oleh sebagian orang, padahal gurulah yang sangat berjasa bagi mereka yang
mungkin saat ini telah menjalani berbagai profesi hebat, termasuk seorang
presiden juga bisa memimpin negaranya dengan baik, merupakan salah satu hasil
dari ilmu yang telah diberikan oleh guru. Terima kasih guru, dan saya bangga
menjadi calon guru.
Bagian 3 (Mata Kuliah Metodelogi Penelitian
Kualitatif)
Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Khairawati dan
asistennya yaitu Ibu Alvira Pranata. Mereka berkolaborasi sangat baik dalam
membimbing kami untuk memahami apa itu metodelogi penelitian kualitatif. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian untuk mengatasi
masalah-masalah yang mungkin saja terjadi di sekolah-sekolah. Mata kuliah ini
juga sangat berpengaruh dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat
melakukan penelitian sebagai syarat tugas akhir atau skripsi.
Kami
diajarkan memahami apa saja metode yang dapat dikembangkan dalam penelitian
kualitatif, strategi apa saja yang dapat dan sesuai untuk digunakan dalam
penelitian kualitatif dan bagaiman cara membuat laporan dari penelitian
kualitatif. Seperti dosen-dosen pada umumnya, sebelum melakukan praktik, kami
diminta untuk mempresentasikan teori atau materi yang berkalitan dengan
metodelogi penelitian kualitatif. Setelah semua kelompok melakukan presentasi,
maka kami ditugaskan untuk melakukan praktik penelitian kualitatif di sekolah,
baik itu SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA. Kami melakukan wawancara, pengamatan,
pengumpulan data dan lain sebagainya untuk melengkapi penyusunan laporan
penelitian kualitatif.
Setelah
selesai melakukan pengamatan dan mendapatkan data yang sesuai dengan tema
kelompok masing-masing, kami diminta untuk menuliskan laporan tersebut
berbentuk jurnal penelitian. Secara langsung kami telah berlatih untuk membuat
jurnal hasil penelitian yang lengkap, sesuai dengan kriteria penyusunan atau
pembuatan jurnal pada umumnya, walaupun sebenarnya kami terutama saya merasa
masih belum maksimal hasil dari jurnal yang kami buat, namun itu semua dapat di
jadikan pelajaran, tolak ukur bahkan gambaran ketika kami akan melakukan
penelitian dan membuat jurnal yang sesungguhnya.
Bagian 4 (Mata Kuliah Statistik 2)
Beranjak
dari mata kuliah Statistik 1, pada semester ini saya bertemu kembali dengan
mata kuliah Statistik yang kedua. Kali ini, mata kuliah Statistik 2 diampu oleh
dosen yang berbeda dengan dosen Statistik 1 dulu, dosen pengampu pada saat ini
adalah Ibu Saumi Setyaningrum. Perkuliahan tetap dilaksanakan secara daring
melalui via Group WhatsApp dari awal hingga akhir perkuliahan.
Setelah
dosen menjelaskan kontrak perkuliahan yang akan kami jalani selama 1 semester
kedepan, kami diberikan tugas berkelompok untuk membuat video dan makalah untuk
di presentasikan dan didiskusikan bersama teman-teman sekelas. Dosen telah
membagi materi yang harus di buat dan dimuat dalam bentuk makalah serta video
prenjelasan tentang materi, atau video presentasi. Setiap kelompok berjumlah 2
sampai 3 orang anggota dan tiap 1 pertemuan ada 4 kelompok yang
mempresentasikan hasil makalah masing-masing. Setiap kelompok mendapatkan 4
materi untuk di presentasikan, jadi selama perkuliahan 1 semester ini setia
kelompok akan melakukan presentasi sebanyak 4 kali.
Tugas
makalah dan video harus sudah dikirimkan ke group WhatsApp 2 hari sebelum
jadwal perkuliahan. Untuk video hanya harus mengirimkan link nya saja, baik itu
link google drive maupun youtube. Tujuan harus dikirimnya makalah dan link
video adalah agar teman-teman yang lain dapat mempelajari terlebih dahulu
sebelum perkuliahan di mulai dan berlangsungnya diskusi. Saat perkuliahan di
mulai, 10 menit pertama akan dilakukan pengisian presensi kehadiran mahasiswa.
Kemudian, penanggung jawab mata kuliah harus membuka dan memimpin jalannya
diskusi, agar dapat terlakasana dengan baik. Ketika diskusi sudah dimulai, maka
teman-teman harus bisa memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada kelompok
yang sedang mempresentasikan hasil makalah dan videonya. Dalam 1 kelompok harus
ada 6 pertanyaan, dan jika 1 kelompok sudah selesai menjawab semua pertanyaan,
maka langsung dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.
Jujur,
pada mata kuliah statistik 2 ini saya masih belum memahami materi pelajarannya,
karena hanya mendengarkan, melihat dan membaca makalah yang dibuat oleh
teman-teman 1 kelas, dan kurang mendapatkan materi penjelasan oleh dosen. Saya
adalah tipe orang yang tidak mudah dalam menerima pelajaran jika tidak langsung
di jelaskan atau dipraktikkan oleh guru atau dosen terlebih dahulu, apa lagi di
mata kuliah atau pelajaran yang berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan.
Jadi, saya merasa kurang puas mendapatkan ilmu pada mata kuliah statisti 2 kali
ini, karena saya merasa materi dan penjelasan yang saya dapatkan dari dosen
hanya sedikit.
Bagian 5 (Mata Kuliah Pengembangan Materi PAI
Menengah)
Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Ashya Supriadi,
perkuliahan juga dilaksanakan secara daring/online. Perkuliahan menggunakan
media WhatsApp, google classroom dan google meet, sama seperti media yang
digunakan oleh dosen-dosen pada mata kuliah lain juga. Sistem perkuliahan
pengembangan materi PAI menengah ini, seluruh mahasiswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok dan diberikan materi yang harus diolah dan di presentasikan.
Seperti biasanya, setiap kelompok melakukan presentasi menggunakan google meet dan kami melaksanakan diskusi.
Sampai pada rollingan presentasi pertama selesai dari kelompok 1 samapai akhir,
kami melaksanakan Ujian Tengah Semester. Setelah itu, dosen kembali memberikan
materi lagi kepada setiap kelompok dan kami presentasi kembali tetapi dengan
materi yang berbeda. Setelah semua kelompok selesai melakukan presentari
rolling krdua, Ujian Akhir Semester pun dilaksanakan. Ujian akhit dilaksanakan
dengan 2 tahap, yang pertama kami diminta untuk menjawab soal yang telah dosen
berikan di classroom. Yang kedua, kami diminta untuk membuat rancangan desain
materi PAI menengah.
Awalnya
saya masih kurang paham dalam membuat rancangan desain materi PAI menengah
tersebut, namun berkat bantuan dari teman-teman yang memberikan penjelasan dan
seperti apa contohnya, akhirnya saya bisa membuat rancangan tersebut, walaupun
saya rasa belum cukup baik dan sempurna, tapi saya yakin bahwa setiap orang
punya proses masing-masing, dan semoga kedepannya ketika saya sudah benar-benar
turun langsung ke lapangan untuk menjadi guru, saya dapat mengaplikasikan
ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di dunia perkuliahan.
Bagian 6 (Mata Kuliah Desain Pembelajaran)
Mata kuliah ini diampu oleh Bapak Sukino,
beliau merupakan dosen yang baik dan sabar dalam mengahadapi mahasiswanya. Meski
saat beliau bertanya kepada seluruh mahasiswa yang ada di ruang meet dan kadang
hanya sedikit yang berbicara dan menjawab pertanyaan yang beliau ajaukan,
tetapi beliau tetap sabar. Saya merupakan perwakilan dari teman-teman kelas
yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pada makul desain pembelajaran ini. Kami
diminta untuk membuat sebuah rencana pembelajar atau RPP secara lengkap, selain
RPP kami juga diminta untuk membuat peta konsep, materi pembelajaran, soal-soal
hots untuk evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
mendesain pembelajaran PAI.
Pada
setiap pertemuan, kami diminta untuk mempresentasikan hasil dari rancangan
pembelajara yang telah kami buat secara berurutan dan bertahap. Setiap pertemuan
kami harus mempresentasikan hasil kerja kami, lalu dosen akan memberikan
masukan dan saran untuk perbaikan dari rancangan yang telah kami buat. Dengan begini,
kami terutama saya merasa terbimbing dalam melaksanakan dan berlatih untuk
dapat menyusun rancangan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan kurikulum
terbaru agar kami bisa menjadi guru yang kreatif dan bisa berinovasi, bukan
hanya menjadi guru yang ketinggalan zaman dan informasi. Mata kuliah ini juga
mengajarkan kami untuk dapat mandiri dan membuat lebih paham dengan cara
mendesain pembelajaran yang baik itu seperti apa dan bagaimana standar yang
bagus.
Bagian 7 (Mata Kuliah Etika Profesi Guru)
Mata kuliah ini diampu oleh Bunda Misdah,
beliau yang sangat baik dan sabar terhadap mahasiswanya, berjiwa keibuan dan
sangat tegas dalam membimbing saat perkuliahan sedang berlangsung. Beliau meminta
kami untuk membentuk kelompok diskusi yang kegiatan diskusinya terasa seperti
kegiatan seminar yang disaksikan oleh banyak audien. Dalam 1 kelompok terdiri
dari 5 sampai 6 orang, yang setiap anggota memiliki tugas masing-masing. Ada yang
bertugas sebagai pemateri atau narasumber, notulen dan moderator yang memimpin
jalannya diskusi yang lancar dan teratur. Kegiatan diskusi tersebut benar-benar
terasa seperti ketika menyaksikan seminar nasional yang setiap kata harus bisa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Bunda
benar-benar sangat sabar dalam menjelaskan, mengarahkan, mengkritik dan
memberikan saran kepada para mahasiswanya. Setiap penampilan teman-teman
termasuk juga saya, beliau selalu memberikan nasehat dan saran untuk dapat
bicara dan berkomunikasi dengan baik di depan umum. Dengan penampilan
presentasi dan diskusi seperti itu, saya merasa diskusi tersebut menjadi lebih efektif
dan terarah, sehingga bisa lebih fokus untuk menyimak apa yang telah
dipresentasikan dan didiskusikan. Konsisten dan tepat waktu sudah tertanam
dalam sistem presentasi dan diskusi seperti ini. Banyak pelajaran yang dapat
diambil dan diterapkan dari sistem diskusi ini, dan manfaatnya pun bisa
dirasakan karena dapat melatih cara berbicara ketika sedang berada di acara
formal.
Pembelajaran
ini juga mengajarkan kami bagaimana cara agar dapat menjadi seorang guru yang
memiliki etika yang baik dan profesional dalam melaksanakan tugas menjadi
seorang pendidik dan pembimbing bagi siswa. Pembelajaran yang selalu membahas
tentang apa saja hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yang profesional. Bagaimana
sikap dan etika sebagai seorang guru baik etika kepada sesama guru, etika
kepada siswa, etika kepada orang tua siswa, etika kepada masyarakat dan
lingkungan sekitar sekolah. Dengan begitu maka akan terwujudlah guru yang
beretika baik dan dapat menjadi contoh bagi siswa-siswanya.
Membahas
tentang bagaimana cara menjadi seorang guru yang profesional, sikap guru yang
profesional itu seperti apa, bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi di
kelas dengan baik dan profesional serta apa saja strategi yang dapat di
terapkan dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa-siswanya.
Bagian 8 (Mata Kuliah PPMDI)
Mata
kuliah yang diampu oleh Bapak H. Dwi Surya Atmaja dan Asistenya yaitu Bapak Tri
Wibowo. Pada mata kuliah ini ada yang sedikit berbeda dari mata kuliah yang
lain, karena perubahan jadwal yang awalnya cukup mengherankan. Karena Bapak Dwi
terkadang memiliki urusan yang penting dan tidak bisa untuk selalu hadir dalam
perkuliahan, maka beliau mengamanahkan kepada Bapak Tri Wibowo untuk
membantunyan, menggantikan beliau mengajar ketika beliau tidak dapat hadir. Karena
Bapak Tri Wibowo juga mempunyai kesibukan yang lain selain mengajar, maka jam
perkuliahan kami dipindahkan, yang awalnya masuk pada jam 08.40 pagi, kemudian
berpindah menjadi jam 05.00 pagi. Sungguh ini merupakan mata kuliah yang
menurut saya menguji keimanan mahasiswa, karena harus sudah standby sebelum
perkuliahan dimulai.
Dan
yang harus paling siaga pada mata kuliah ini adalah say sendiri, karena saya
juga menjadi penanggung jawab pada mata kuliah ini. Menyiapkan link google
sebelum jam 9 malam dan mengingatkan kembali kepada teman-teman dan dosen
sebelum perkuliahan di mulai. Dan aneh bin ajaibnya saya selalu reflek ketika
hari perkuliahan mata kuliah ini tiba, setiap jam 3 pagi saya selalu terbangun
dan tidak bisa untuk tidur lagi. Mungkin otak sudah terbiasa dan sudah terekam
di dalamnya bahwa saya sudah harus siap 1 jam sebelum perkuliahan dimulai.
Pada awalnya, teman-teman kelas juga
terkejut dengan perubahan jadwal ini, namun seiring berjalnnya waktu mereka
mulai terbiasa untuk bangun lebih awal dan siap untuk melaksanak kuliah subuh
pada mata kuliah PPMDI ini. Mata kuliah ini membahas tentang bagaimana Perkembangan Pemikiran Modern Dalam Islam yang
ada di berbagai belahan dunia. Dari Mesir, India, Pakistan, Arab, Turki,
Indonesia dan berbagai negara lainnya yang menarik untuk dibahas dan di jadikan
bahan diskusi tentang sejarah perkembangan pemikiran modern Islam di beberapa
negara tersebut
Dari mata pelajaran ini,
kamindpaat mengetahui berbagai sejarah tokok pembaharuan modern Islam di
berbagai negara dari abad 18 samai abad 21. Kami bisa mengetahui lebih rinci
tentang para tokoh pembaharuan dan penyebab mereka melakukan pembaharuan dalam
Islam pada masanya hingga sekarang ini. Lebih mengetahui apakah pembaharuan
tersebut masih berlaku sampai saat ini atau telah berubah dan diperbaharui lagi
sesuai keadaan dan perkembangan zaman pada saat ini. Banyak sejarah yang dapat
kami pelajari dari mata kuliah ini dan cukup banyak relasi atau wawasan yang
kami dapatkan, karena kami di tuntut untuk lebih sering membaca terkait
sejaraj-sejarah tersebut. Hai ini juga sangat mendukung kelancaran dan
keefektifan mahasiswa dalam berdiskusi dan tanya jawab dalam perkuliahan.
Bagian 9 (Mata Kuliah Psikologi Agama)
Mata
kuliah Psikologi Agama ini diampu oleh Bapak Hariansyah dan sudah 2 semester
saya belajar dan mendapatkan ilmu tentang psikologi dari beliau. Mata kuliah
ini benar-benar sangat berkesan bagi saya, karena banyak pengalaman yang saya
dapatkan di semeterini. Kami diminta untuk action langsung ke masyarakat dalam
menerapkan dan membagikan ilmu yang telah kami miliki kepada masyarakat. Kami melakukan
perjalanan yang cukup jauh, melelahkan sekaligus menggembirakan, kami
berkunjung ke dareah pelosok yang ada di Kalimantan Barat ini. Daerahnya masih
termasuk kebupaten Kubu Raya, yaitu di Desa Tanjung Saleh, kecamatan Sungai
Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Desa tersebut terbagi lagi menajdi beberapa dusun,
yaitu dusun kampung tengah, parit pangeran, parit wak badik, parit wak, sepok
peropok dan masih ada lagi, tapi saya sudah lupa dengan nama dusun lainnya.
Kami
yang berangkat ke sana berjumlah kurang lebih 56 orang, dan kami dibagi menjadi
beberapa kelompok untuk melakukan riset dan pengabdian di desa Tanjung Saleh
tersebut. Kami menginap di 2 buah rumah yang berdekatan, 1 rumah khusus untuk
mahasiswa perempuan dan 1 lagi khusus untuk mahasiswa laki-laki. Di sana kami
benar-benar harus serius dalam melakukan pengabdian dan riset karena waktu yang
kami miliki hanya sebentar, yaitu sekitar 3 hari 2 malam.
Daerah
tersebut merupakan daerang yang cukup terpencil dan jauh dari perkotaan,
benar-benar desa yang sangat asri yang masih belum terdapat banyak pembangunan
seperti di kota. Transportasi yang dapat digunakan hanyalah dengan transportasi
air, karena di sana merupakan daerah pesisir yang benar-benar dikelilingi
sungai yang cukup besar. Warga yang memiliki kendaraan bermotor saja bisa
dikatakan dapat dihitung dengan jari, karena memang kebanyakan warga hanya
memiliki kendaraan berupa sampan kecil menggunakan tenaga mesin atau bisa
disebut dengan “kato”. Ketika ingin belanja dan keluar seperti ke kecamata,
mereka selalu menggunakan kato, dan yang unik di sana adalah bukan hanya
orang-orang tua saja yang bisa mengedarai dan mengedalika kato tersebut, tapi
anak-anak SD pun sudah bisa menggunakannya dengan baik.
Di
sana merupakan daerah yang masih terikat kuat dengan hal-hal yang berbau
mistis, namun peradaban Islam di sana juga cukup kuat. Di sana juga terdapat
pondok pesantren sekaligus sekolah yang dalam 1 bangunan 2 lantai tersebut
bersfungsi sebagai 2 sekolah, karena di sana masih kekurangan bangunan untuk dijadikan
sekolah. Waktu pagi, sekolah digunakan oleh siswa SMP dari jam 7 pagi hingga
jam 12 siang, di waktu siang setelah dzhuhur akan digunakan oleh siswa Madrasah
Ibtidaiayah, mulai dari jam 1 siang hingga jam 4 sore.
Saya
melakukan pengabdian di KBT (Kampung Baca Tansal), kbt merupakan salah satu
tempat yang menjadi pusat bacaan masyarakat sekitar, terutama kaum anak-anak. Anak-anak
di sana sangat antusias sekali dalam belajar, meskipun mereka banyak
keterbatasan dalam mendapatkan pendidik dan pembimning di sana, tetapi mereka
tetap semangat untuk belajat masing-masing. Ketika kami datang ke sana, kami
disambut dengan hangat oleh masyarakat sekitar dan anak-anak yang sangat antusias
untuk belajar bersama kami. Saya merasa sangat senang ketika melihat anak-anak
di sana yang sangat ingin belajar dan begitu mengharapkan adanya guru
pembimbing mereka ketika belajar bersama di kbt. Dan ketika kami sampai di
sana, mereka langsung berbondong-bondong datang ke kbt untuk meminta diajarkan
segala hal sambul bermain. Mereka sangat senang dengan sistem belajar sambil
bermain, karena mereka tidak akan merasa bosan.
Rasa
bahagia yang saya rasakan saat melihat sangat antusias dalam belajar membuat
saya merasa betah berlama-lama di sana untuk membagi dan mengamalkan ilmu yang
saya punya kepada mereka. Namun ada juga hal yang membuat saya tidak betah
untuk berlama-lama di sana, yaitu karena akses internet yang ada di sana sangat
tidak mendukung. Selama di sana hp saya tidak berfungsi sama sekali, kecuali
untuk kegiatan dokumentasi. Karena sulitnya akses internet di sana membuat
teknologi tidak terlalu maju dan berkembang di sana. Bukan hanya akses internet
saja yang masih sulit di sana, tetapi listrik pun lumayan sulit, karena hanya
menyala 12 jam saja dalam 1 hari yaitu pada malam hari, jadi jika siang tidak
akan ada cahaya selain cahaya matahari.
Harapan saya untuk desa
Tanjung Saleh, semoga kedepannya bisa menjadi desa yang maju dan berkembang
baik dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam bidang kesehat, pendidikan
dan keagamaan.
Bagaian Akhir (Terselip Ke Dunia Kerja
Sederhana)
Di perkuliahan semester ini juga ada yang sedikit berbeda
dalam keseharian saya. Saya yang biasanya hanya memiliki kesibukan di dunia
perkuliahan dan kegiatan yang ada di asrama tempat tinggal saya. Kali ini saya
juga masuk ke dunia kerja, lebih tepatnya belajar bekerja. Pada awal semester
ini saya di minta untuk mengajar les privat, saya mengajar siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah. Dari mengajar ini, saya bukan hanya mengajar, tetapi saya juga
dapat sambil belajar dan mengulang pelajaran yang sudah lama tidak saya ulang
kembali. Saya juga belajar untuk bisa menjadi guru yang sabar dalam menghadapi
siswa, walaupun hanya 1 orang anak.
Pada awal saya mulai
mengajar, saya merasa benar-benar gugup karena belum memiliki pengalaman
mengajar orang lain selain adik, sepupu dan keponakan saya sendiri. Namun setelah
beberapa kali pertemuan, saya mulai terbiasa dan lebih baik dalam mengajarkan
dan menjelaskan pelajaran. Hal ini dapat menjadi pelajaran yang cukup berharga
dalam menguji cara dan strategi saya dalam mengajar. Saya dapat menjadikan ini
sebagai salah satu gambaran untuk kedepannya dalam mengahadapi siswa ketika
saya telah mengajar di sekolah.
Pelajaran hidup yang saya
dapatkan ketika masuk ke dunia kerja adalah saya mulai paham bahwa mencari uang
itu tidaklah mudah, semua butuh proses dan kesabaran serta keikhlasan. Saya juga
merasa bahwa saat kita melakukan sesuatu itu dengan ikhlas dan sabar, maka
semua yang kita kerjakan akan terasa ringan. Jika kita mengerjakan sesuatu
karena Allah, niscaya sesulit apapun pekerjaan yang kita jalani akan terasa lebih
mudah, karena Allah akan selalu ada untuk membantu, membimbing dan meringankan
apa yang kita rasa berat.
Demikian laporan berupa
cerita saya selama perkuliahan 1 semester lalu, yaitu di semester 5. Semoga di
semester 6 ini saya bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa menyelesaikan amanah
dari kedua orang tua saya ini dengan baik dan tepat waktu serta bisa menjadi
seorang guru yang baik dan profesional di masa yang akan datang.
Terima kasih kepada Ibu
Farninda Aditya selaku dosen pembimbing akademik saya dan terima kasih untuk
para pembaca. Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini saya mohon
maaf, karena saya hanya manusia biasa yang baru belajar dan akan terus belajar,
sebab menuntut ilmu itu tiada hentinya dan ilmu di dunia ini sangatlah luas dan
banyak, oleh karena itu tidak bisa kita dapatkan sepenuhnya hanya ketika kita
masih berada di dunia pendidikan saja.
Akhir kata Tsumma Salamu’alaikum
Warohnatullahi Wabarokatuh.......