Rabu, 30 November 2022

Malam, Aku Dan Hujan

 

Malam, Aku Dan Hujan

(by Wahyu Sri Rizqi)

Ini cerita tentang Malam, Aku dan Hujan. Setelah aku melipat dan merapikan sajadah dan mukenah yang aku gunakan saat melaksanakan sholat Isya di salah satu masjid yang dekat dengan tempatku bekerja, aku bergegas untuk pulang dan melanjutkan aktivitas lain.

Namun tidak ku sangka, ternyata hujan datang secara tiba-tiba tanpa memberikan tanda. Awalnya aku mengurungkan niat untuk melanjutkan perjalanan pulang, tapi tiba-tiba aku teringat dengan jas hujan yang selalu ku bawa dan tersimpan rapi dalam jok motor ku. Setelah mengenakannya, aku pun mulai menyalakan mesin motor dan langsung menyusuri jalan ditengah derasnya hujan yang mengguyur tak beraturan, seketika ia reda. Namun ada kalanya ia mengguyur deras hingga tak terdengar apa-apa selain gemercik yang menjadi gemuruh karena suaranya.

Dengan perlahan aku mengendarai motor sambil menikmati dan mendengarkan indahnya gemercik hujan yang seakan menjadi alunan lagu menggugah jiwa. Sesekali ku pejamkan mata untuk mendengarkan hujan bercerita melalui gemercik nada indahnya. Di setiap cerita pasti ada saat dimana emosi juga ikut serta di dalamnya, sebagaimana kilat yang menyambar dan petir yang menggelegar sesekali seakan-akan menyampaikan kekesalan dan amarahnya. Selang beberapa menit sekali ia mengungkapkan amarahnya bagaikan api yang menyala dan membara.

Dan di tengah perjalan, ku lihat seorang lelaki paruh baya di depan toko yang masih tetap bekerja meski hujan telah mengguyurnya. Dengan penuh semangat yang membara seperti kilat yang menyala, lelaki itu tetap menjalankan tugasnya membantu pengunjung toko mengeluarkan mobil dari jalur parkir. Aku dapat melihat wajahnya yang begitu gembira saat menerima uang jasanya walau hanya beberapa ribu rupiah saja. Perjuangan yang dilakukan untuk menafkahi keluarganya sangat besar dan rasa sykur yang terlukis di wajahnya sungguh membuat aku sadar bahwa bahagia bukan hanya dinilai dari banyaknya harta, tetapi keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah yang tak terhingga dan selalu tertanam di dalam jiwa yang dapat membuat manusia bahagia walaupun dengan keadaan hidup sederhana bahkan tanpa harta.

Hujan di malam ini membuatku mengerti bahwa cserah tak selamanya indah dan hujan malam tak selamanya kelam. Siang tadi yang ku kira cerah dan ceria hingga malam bahkan esok harinya, ternyata berganti oleh hujan yang datang hingga membuat bintang dan bulan enggan memancarkan sinarnya. Di tengah hujan, aku memang tak dapat menyaksikan indahnya bulan dan bintang yang bersinar, tetapi aku dapat merasakan ketenangan hingga rasa dingin yang dapat menyejukkan hati dan pikiran. Menenangkan pendengaran dari riuhnya suara klakson kendaraan yang bersautan untuk mempercepat gerak kendaraan lain di depannya.

Hujan juga membuat perjalanan pulang ku terasa begitu panjang, sebab aku tak berani untuk meningkatkan kecepatan berkendara karena ingin menikmati hujan dan takut jika genangan air yang ku lewati dapat mebasahi pengguna jalan lainnya.

Banyak pelajaran yang dapat aku ambil dari hujan di malam ini, selain mendapatkan pengetahuan tentang ilmu alam yang mengartikan bahwa cerah belum tentu tak akan hujan dan gelap belum tentu hujan. Belajar memahami bagaimana cara bahagia meski hidup sederhana dan hidup tak selalu bergantung dengan harta dunia. Belajar cara menghayati cerita dari hujan yang membuat relung hati menjadi terisi dengan memahami maksud yang tersembunyi.      

Pontianak, 30 November 2022

Jumat, 18 Maret 2022

Perjalanan Tahap Kelima Dunia Perkuliahan “Semester 5”

 Nama: Wahyu Sri Rizqi

NIM: 11901347

Dosen PA: Farninda Aditya M.Pd

 

Perjalanan Tahap Kelima

Dunia Perkuliahan

 “Semester 5”

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...

Perkenalkan, nama saya Wahyu Sri Rizqi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak angkatan 2019. Tepat pada tanggal telah diberitahukan untuk melakukan pendaftaran ulang atau registrasi ulang untuk memasuki semester baru, maka saya resmi menjadi mahasiswa semester 6 (enam) pada saat ini. Suka duka, canda tawa, tangis dan bahagia sudah sering saya lalui dan rasakan ketika menempuh perkuliahan selama 5 (lima) semester ini. Banyak pengalaman yang saya dapatkan, baik pengalaman dari dunia perkuliahan maupun dunia nyata. Kali ini saya akan berbagi pengalaman dan cerita yang telah saya alami selama satu semester yang lalu, yaitu saat saya berada di semester 5 (lima), dari awal hingga akhir semester menuju ke semester 6 (enam) saat ini.

Perkuliahan semester lima dimulai pada hari senin, tepatnya pada tanggal 4 oktober 2021. Di semester ini terdapat 9 mata kuliah, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Peer Teaching (PPL 1), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Statistik 2, Pengembangan Materi PAI Menengah, Desain Pembelajaran, Etika Profesi Guru, PPMDI dan Psikologi Agama. Banyak sekali pengalaman pembelajaran yang saya dapatkan dari sembilan mata kuliah ini, terutama pada mata kuliah yang memacu saya dan teman-teman untuk praktik atau turun langsung ke lapangan.

Bagian 1 (Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas)

Pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang diampu oleh Bapak Rangga Ramadhany Alsyaibany, saya mendapatkan pembelajaran bagaimana cara penyusunan atau perancangan dan pembuatan proposal penelitian. Saya dan teman-teman kelas di minta untuk membuat rancangan proposal penelitian secara berkelompok, yang dalam satu kelompok hanya terdiri dari dua atau tiga orang saja. Tapi sebelum masuk ke tahap perancangan proposal tersebut, kami melakukan presentasi perkelompok terlebih dahulu. Pada saat presentasi, setiap kelompok menyampaikan satu persatu materi tentang langkah-langkah dalam perancangan proposal penelitian.

Ketika setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, maka akan dilakukan tanya jawab langsung oleh dosen pengampu, dengan begitu dosen dapat mengetahui sampai dimana pemahaman kami terhadap materi tentang penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Kami juga diberikan tugas untuk meresume setiap materi yang dipresentasikan dalam bentuk power poitn. Setelah semua kelompok telah selesai melakukan presentasi, maka dosen pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas pun langsung memberikan tugas untuk merancang proposal penelitian tindakan kelas.

Kami turun langsung ke sekolah untuk mewawancarai guru-guru kelas dan mengamati masalah apa yang dihadapi oleh guru dan siswa di dalam kelas. Setelah beberapa kali datang ke sekolah untuk wawancara dan pengamatan akhirnya saya dan tema kelompok dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Kami diberikan waktu selama 1 bulan untuk membuat proposal penelitian tersebut, mulai dari wawancara dan pengamatan hingga penyelesaian proposal penelitian itu. Dan nilai dari tugas penyusunan proposal penelitian tindakan kelas tersebut dijadikan sebagai nilai ujian akhir semester (UAS).

Pembelajaran pada mata kuliah ini benar-benar sangat bermanfaat, tapi sayangnya pembelajaran masih dilaksanakan dengan sistem daring dan saya merasa sedikit kurang efektif karena perkuliahan atau pembelajaran secara daring pasti memiliki kekurangan pada sarana dan prasarana yang digunakan saat melaksanakan perkuliahan, terutama terkendala sinyal dan paket data internet tentunya.

Bagian 2 (Mata Kuliah Peer Teaching/ PPL 1)

            Pada mata kuliah Peer Teaching yang diampu oleh Bapak H. Rustam, kami melaksanakan perkuliahan secara luring atau tatap muka. Saya mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana mempraktikkan cara mengajar di depan kelas, mulai dari kegiatan pendahuluan hingga kegiatan membimbing kelompok kecil/ individu dalam belajar. Dalam mata kuliah ini kami dalam satu kelas dibagi menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 orang. Sebenarnya dalam 1 kelompok itu harus ada 4 anggota, karena setiap kelompok akan membahas 4 mata pelajaran, yaitu SKI, Al-Qur’an Hadits, Fiqih dan Akidah Akhlak dan setiap 1 orang membahas 1 mata pelajaran. Namun karena jumlah mahasiswa di kelas saya tidak mencukupi, akhirnya dalam 1 kelompok hanya terdiri dari 2 atau 3 orang saja.

            Setiap pertemuan ada 1 kelompok yang maju untuk mempraktikkan cara mengajar di depan kelas. Ketika 1 kelompok yang maju dan berperan sebagai guru, maka kelompok lain harus berperan sebagai siswa yang ada di kelas. Waktu yang diberikan untuk praktik mengajar di depan kelas hanya 10 menit untuk 1 orang, karena menyesuaikan dengan waktu perkuliahan dan harus sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dalam pembuatan RPP setiap mahasiswa.

            Sebelum itu, di pertemuan awal mata kuliah ini kami langsung diberikan tugas untuk mencari dan meminta silabus mata pelajaran ke sekolah, baik itu SMP, MTS, SMA atau MA sesuai dengan pembagian kelompok dan materi mata pelajaran yang telah diberikan Dosen. Setelah mendapatkan silabus kami diminta untuk membuat RPP dengan durasi waktu mengajar hanya 10 menit dan RPP tersebutlah yang akan menjadi patokan dalam praktik mengajar di depan kelas.

            Saya mendapatkan bagian kelompok terakhir, yaitu kelompok 9 yang harus mempraktikkan cara membimbing kelompok kecil/ individu di kelas. Materi pelajaran yang harus saya kembangkan dalam RPP adalah materi pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas XI Madrasah Aliyah (MA). Pertama, saya dan teman satu kelompok pergi ke salah satu Madrasah Aliyah yang ada di Pontianak, yaitu Madrasah Aliyah Mujahidin Pontianak. Di sana, kami disambut baik oleh guru-guru dan kepala Madrasah, mereka sangat ramah dan kepala Madrasahnya juga sangat baik.

Pada hari pertama kami datang ke Madrasah tersebut, kami memberikan surat pengantar dari kampus terlebih dahulu sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan kami kepada kepala Madrasah. Hari kedua, kami bertemu dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak, Fiqih dan Al-Qur’an Hadits, lalu memberitahukan bahwa kami ingin meminta silabus mata pelajaran tersebut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen. Tak lama kemudian guru-guru dari 3 mata pelajaran itu pun memberikan soft file silabus yang kami butuhkan. Karena mereka hanya mempunyai 1 hard copy dari silabus tersebut, maka kami harus mencetak sendiri silabus tersebut. Dan pada hari ketiga, kami datang kembali ke Madrasah untuk mendapatkan tanda tangan dari kepala Madrasah, agar silabus yang kami dapat terbukti keasliannya dan itu juga salah satu syarat yang diberikan oleh dosen pengampu.

Setelah kami mendapatkan silabus, kami mulai menyusun RPP dengan memilih salah satu materi yang ada di silabus tersebut. Dengan belajar dari pengalaman dan contoh oleh kelompok-kelompok sebelumnya, akhirnya kami dapat menyelesaikan pembuatan RPP dengan cukup baik. Belajar dari RPP teman-teman yang telah dikoreksi dan dikomentari oleh dosen pengampu, maka kami berniat untuk membuat RPP dengan sebaik mungkin, karena kami adalah kelompok terakhir jadi kami harus bisa menampilkan yang terbaik.

RPP kami dikoreksi dan dikomentari cukup bagus, namun performa kami saat mempraktikkan cara membimbing kelompok kecil/ individu di kelas masih banyak kekurangan. Salah satu penyebabnya adalah karena kami merasa belum percaya diri dan gugup ketika maju ke depan kelas untuk mengajar. Dari situlah saya belajar bahwa menjadi seorang guru itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan agara bisa menyampaikan dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi siswa secara efektif.

Dulu saya sempat berfikir bahwa pekerjaan menjadi seorang guru itu adalah suatu hal yang mudah. Namun setelah saya mengetahui bagaimana langkah-langkah, cara dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah ilmu kepada siswa itu tidak mudah, akhirnya sekarang saya lebih paham mengapa guru diberikan julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Hal itu karena proses untuk menjadi seorang guru dan proses menyampaikan ilmu kepada siswa itu tidaklah mudah, namun guru sering kali dipandang rendah oleh sebagian orang, padahal gurulah yang sangat berjasa bagi mereka yang mungkin saat ini telah menjalani berbagai profesi hebat, termasuk seorang presiden juga bisa memimpin negaranya dengan baik, merupakan salah satu hasil dari ilmu yang telah diberikan oleh guru. Terima kasih guru, dan saya bangga menjadi calon guru.

Bagian 3 (Mata Kuliah Metodelogi Penelitian Kualitatif)

            Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Khairawati dan asistennya yaitu Ibu Alvira Pranata. Mereka berkolaborasi sangat baik dalam membimbing kami untuk memahami apa itu metodelogi penelitian kualitatif. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin saja terjadi di sekolah-sekolah. Mata kuliah ini juga sangat berpengaruh dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat melakukan penelitian sebagai syarat tugas akhir atau skripsi.

            Kami diajarkan memahami apa saja metode yang dapat dikembangkan dalam penelitian kualitatif, strategi apa saja yang dapat dan sesuai untuk digunakan dalam penelitian kualitatif dan bagaiman cara membuat laporan dari penelitian kualitatif. Seperti dosen-dosen pada umumnya, sebelum melakukan praktik, kami diminta untuk mempresentasikan teori atau materi yang berkalitan dengan metodelogi penelitian kualitatif. Setelah semua kelompok melakukan presentasi, maka kami ditugaskan untuk melakukan praktik penelitian kualitatif di sekolah, baik itu SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA. Kami melakukan wawancara, pengamatan, pengumpulan data dan lain sebagainya untuk melengkapi penyusunan laporan penelitian kualitatif.

            Setelah selesai melakukan pengamatan dan mendapatkan data yang sesuai dengan tema kelompok masing-masing, kami diminta untuk menuliskan laporan tersebut berbentuk jurnal penelitian. Secara langsung kami telah berlatih untuk membuat jurnal hasil penelitian yang lengkap, sesuai dengan kriteria penyusunan atau pembuatan jurnal pada umumnya, walaupun sebenarnya kami terutama saya merasa masih belum maksimal hasil dari jurnal yang kami buat, namun itu semua dapat di jadikan pelajaran, tolak ukur bahkan gambaran ketika kami akan melakukan penelitian dan membuat jurnal yang sesungguhnya.

Bagian 4 (Mata Kuliah Statistik 2)

            Beranjak dari mata kuliah Statistik 1, pada semester ini saya bertemu kembali dengan mata kuliah Statistik yang kedua. Kali ini, mata kuliah Statistik 2 diampu oleh dosen yang berbeda dengan dosen Statistik 1 dulu, dosen pengampu pada saat ini adalah Ibu Saumi Setyaningrum. Perkuliahan tetap dilaksanakan secara daring melalui via Group WhatsApp dari awal hingga akhir perkuliahan.

            Setelah dosen menjelaskan kontrak perkuliahan yang akan kami jalani selama 1 semester kedepan, kami diberikan tugas berkelompok untuk membuat video dan makalah untuk di presentasikan dan didiskusikan bersama teman-teman sekelas. Dosen telah membagi materi yang harus di buat dan dimuat dalam bentuk makalah serta video prenjelasan tentang materi, atau video presentasi. Setiap kelompok berjumlah 2 sampai 3 orang anggota dan tiap 1 pertemuan ada 4 kelompok yang mempresentasikan hasil makalah masing-masing. Setiap kelompok mendapatkan 4 materi untuk di presentasikan, jadi selama perkuliahan 1 semester ini setia kelompok akan melakukan presentasi sebanyak 4 kali.

            Tugas makalah dan video harus sudah dikirimkan ke group WhatsApp 2 hari sebelum jadwal perkuliahan. Untuk video hanya harus mengirimkan link nya saja, baik itu link google drive maupun youtube. Tujuan harus dikirimnya makalah dan link video adalah agar teman-teman yang lain dapat mempelajari terlebih dahulu sebelum perkuliahan di mulai dan berlangsungnya diskusi. Saat perkuliahan di mulai, 10 menit pertama akan dilakukan pengisian presensi kehadiran mahasiswa. Kemudian, penanggung jawab mata kuliah harus membuka dan memimpin jalannya diskusi, agar dapat terlakasana dengan baik. Ketika diskusi sudah dimulai, maka teman-teman harus bisa memberikan atau mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil makalah dan videonya. Dalam 1 kelompok harus ada 6 pertanyaan, dan jika 1 kelompok sudah selesai menjawab semua pertanyaan, maka langsung dilanjutkan oleh kelompok berikutnya.

            Jujur, pada mata kuliah statistik 2 ini saya masih belum memahami materi pelajarannya, karena hanya mendengarkan, melihat dan membaca makalah yang dibuat oleh teman-teman 1 kelas, dan kurang mendapatkan materi penjelasan oleh dosen. Saya adalah tipe orang yang tidak mudah dalam menerima pelajaran jika tidak langsung di jelaskan atau dipraktikkan oleh guru atau dosen terlebih dahulu, apa lagi di mata kuliah atau pelajaran yang berkaitan dengan rumus dan hitung-hitungan. Jadi, saya merasa kurang puas mendapatkan ilmu pada mata kuliah statisti 2 kali ini, karena saya merasa materi dan penjelasan yang saya dapatkan dari dosen hanya sedikit.

Bagian 5 (Mata Kuliah Pengembangan Materi PAI Menengah)

            Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Ashya Supriadi, perkuliahan juga dilaksanakan secara daring/online. Perkuliahan menggunakan media WhatsApp, google classroom dan google meet, sama seperti media yang digunakan oleh dosen-dosen pada mata kuliah lain juga. Sistem perkuliahan pengembangan materi PAI menengah ini, seluruh mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan materi yang harus diolah dan di presentasikan. Seperti biasanya, setiap kelompok melakukan presentasi menggunakan  google meet dan kami melaksanakan diskusi. Sampai pada rollingan presentasi pertama selesai dari kelompok 1 samapai akhir, kami melaksanakan Ujian Tengah Semester. Setelah itu, dosen kembali memberikan materi lagi kepada setiap kelompok dan kami presentasi kembali tetapi dengan materi yang berbeda. Setelah semua kelompok selesai melakukan presentari rolling krdua, Ujian Akhir Semester pun dilaksanakan. Ujian akhit dilaksanakan dengan 2 tahap, yang pertama kami diminta untuk menjawab soal yang telah dosen berikan di classroom. Yang kedua, kami diminta untuk membuat rancangan desain materi PAI menengah.

            Awalnya saya masih kurang paham dalam membuat rancangan desain materi PAI menengah tersebut, namun berkat bantuan dari teman-teman yang memberikan penjelasan dan seperti apa contohnya, akhirnya saya bisa membuat rancangan tersebut, walaupun saya rasa belum cukup baik dan sempurna, tapi saya yakin bahwa setiap orang punya proses masing-masing, dan semoga kedepannya ketika saya sudah benar-benar turun langsung ke lapangan untuk menjadi guru, saya dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di dunia perkuliahan.

Bagian 6 (Mata Kuliah Desain Pembelajaran)

            Mata kuliah ini diampu oleh Bapak Sukino, beliau merupakan dosen yang baik dan sabar dalam mengahadapi mahasiswanya. Meski saat beliau bertanya kepada seluruh mahasiswa yang ada di ruang meet dan kadang hanya sedikit yang berbicara dan menjawab pertanyaan yang beliau ajaukan, tetapi beliau tetap sabar. Saya merupakan perwakilan dari teman-teman kelas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab pada makul desain pembelajaran ini. Kami diminta untuk membuat sebuah rencana pembelajar atau RPP secara lengkap, selain RPP kami juga diminta untuk membuat peta konsep, materi pembelajaran, soal-soal hots untuk evaluasi pembelajaran dan lain sebagainya yang berkaitan dengan mendesain pembelajaran PAI.

            Pada setiap pertemuan, kami diminta untuk mempresentasikan hasil dari rancangan pembelajara yang telah kami buat secara berurutan dan bertahap. Setiap pertemuan kami harus mempresentasikan hasil kerja kami, lalu dosen akan memberikan masukan dan saran untuk perbaikan dari rancangan yang telah kami buat. Dengan begini, kami terutama saya merasa terbimbing dalam melaksanakan dan berlatih untuk dapat menyusun rancangan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan kurikulum terbaru agar kami bisa menjadi guru yang kreatif dan bisa berinovasi, bukan hanya menjadi guru yang ketinggalan zaman dan informasi. Mata kuliah ini juga mengajarkan kami untuk dapat mandiri dan membuat lebih paham dengan cara mendesain pembelajaran yang baik itu seperti apa dan bagaimana standar yang bagus.

Bagian 7 (Mata Kuliah Etika Profesi Guru)

            Mata kuliah ini diampu oleh Bunda Misdah, beliau yang sangat baik dan sabar terhadap mahasiswanya, berjiwa keibuan dan sangat tegas dalam membimbing saat perkuliahan sedang berlangsung. Beliau meminta kami untuk membentuk kelompok diskusi yang kegiatan diskusinya terasa seperti kegiatan seminar yang disaksikan oleh banyak audien. Dalam 1 kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang, yang setiap anggota memiliki tugas masing-masing. Ada yang bertugas sebagai pemateri atau narasumber, notulen dan moderator yang memimpin jalannya diskusi yang lancar dan teratur. Kegiatan diskusi tersebut benar-benar terasa seperti ketika menyaksikan seminar nasional yang setiap kata harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik.

            Bunda benar-benar sangat sabar dalam menjelaskan, mengarahkan, mengkritik dan memberikan saran kepada para mahasiswanya. Setiap penampilan teman-teman termasuk juga saya, beliau selalu memberikan nasehat dan saran untuk dapat bicara dan berkomunikasi dengan baik di depan umum. Dengan penampilan presentasi dan diskusi seperti itu, saya merasa diskusi tersebut menjadi lebih efektif dan terarah, sehingga bisa lebih fokus untuk menyimak apa yang telah dipresentasikan dan didiskusikan. Konsisten dan tepat waktu sudah tertanam dalam sistem presentasi dan diskusi seperti ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dan diterapkan dari sistem diskusi ini, dan manfaatnya pun bisa dirasakan karena dapat melatih cara berbicara ketika sedang berada di acara formal.

            Pembelajaran ini juga mengajarkan kami bagaimana cara agar dapat menjadi seorang guru yang memiliki etika yang baik dan profesional dalam melaksanakan tugas menjadi seorang pendidik dan pembimbing bagi siswa. Pembelajaran yang selalu membahas tentang apa saja hal-hal yang harus dilakukan oleh guru yang profesional. Bagaimana sikap dan etika sebagai seorang guru baik etika kepada sesama guru, etika kepada siswa, etika kepada orang tua siswa, etika kepada masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah. Dengan begitu maka akan terwujudlah guru yang beretika baik dan dapat menjadi contoh bagi siswa-siswanya.

            Membahas tentang bagaimana cara menjadi seorang guru yang profesional, sikap guru yang profesional itu seperti apa, bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi di kelas dengan baik dan profesional serta apa saja strategi yang dapat di terapkan dalam mengajar, membimbing dan mendidik siswa-siswanya.

Bagian 8 (Mata Kuliah PPMDI)

            Mata kuliah yang diampu oleh Bapak H. Dwi Surya Atmaja dan Asistenya yaitu Bapak Tri Wibowo. Pada mata kuliah ini ada yang sedikit berbeda dari mata kuliah yang lain, karena perubahan jadwal yang awalnya cukup mengherankan. Karena Bapak Dwi terkadang memiliki urusan yang penting dan tidak bisa untuk selalu hadir dalam perkuliahan, maka beliau mengamanahkan kepada Bapak Tri Wibowo untuk membantunyan, menggantikan beliau mengajar ketika beliau tidak dapat hadir. Karena Bapak Tri Wibowo juga mempunyai kesibukan yang lain selain mengajar, maka jam perkuliahan kami dipindahkan, yang awalnya masuk pada jam 08.40 pagi, kemudian berpindah menjadi jam 05.00 pagi. Sungguh ini merupakan mata kuliah yang menurut saya menguji keimanan mahasiswa, karena harus sudah standby sebelum perkuliahan dimulai.

            Dan yang harus paling siaga pada mata kuliah ini adalah say sendiri, karena saya juga menjadi penanggung jawab pada mata kuliah ini. Menyiapkan link google sebelum jam 9 malam dan mengingatkan kembali kepada teman-teman dan dosen sebelum perkuliahan di mulai. Dan aneh bin ajaibnya saya selalu reflek ketika hari perkuliahan mata kuliah ini tiba, setiap jam 3 pagi saya selalu terbangun dan tidak bisa untuk tidur lagi. Mungkin otak sudah terbiasa dan sudah terekam di dalamnya bahwa saya sudah harus siap 1 jam sebelum perkuliahan dimulai.

            Pada awalnya, teman-teman kelas juga terkejut dengan perubahan jadwal ini, namun seiring berjalnnya waktu mereka mulai terbiasa untuk bangun lebih awal dan siap untuk melaksanak kuliah subuh pada mata kuliah PPMDI ini. Mata kuliah ini membahas tentang bagaimana  Perkembangan Pemikiran Modern Dalam Islam yang ada di berbagai belahan dunia. Dari Mesir, India, Pakistan, Arab, Turki, Indonesia dan berbagai negara lainnya yang menarik untuk dibahas dan di jadikan bahan diskusi tentang sejarah perkembangan pemikiran modern Islam di beberapa negara tersebut

Dari mata pelajaran ini, kamindpaat mengetahui berbagai sejarah tokok pembaharuan modern Islam di berbagai negara dari abad 18 samai abad 21. Kami bisa mengetahui lebih rinci tentang para tokoh pembaharuan dan penyebab mereka melakukan pembaharuan dalam Islam pada masanya hingga sekarang ini. Lebih mengetahui apakah pembaharuan tersebut masih berlaku sampai saat ini atau telah berubah dan diperbaharui lagi sesuai keadaan dan perkembangan zaman pada saat ini. Banyak sejarah yang dapat kami pelajari dari mata kuliah ini dan cukup banyak relasi atau wawasan yang kami dapatkan, karena kami di tuntut untuk lebih sering membaca terkait sejaraj-sejarah tersebut. Hai ini juga sangat mendukung kelancaran dan keefektifan mahasiswa dalam berdiskusi dan tanya jawab dalam perkuliahan.

Bagian 9 (Mata Kuliah Psikologi Agama)

            Mata kuliah Psikologi Agama ini diampu oleh Bapak Hariansyah dan sudah 2 semester saya belajar dan mendapatkan ilmu tentang psikologi dari beliau. Mata kuliah ini benar-benar sangat berkesan bagi saya, karena banyak pengalaman yang saya dapatkan di semeterini. Kami diminta untuk action langsung ke masyarakat dalam menerapkan dan membagikan ilmu yang telah kami miliki kepada masyarakat. Kami melakukan perjalanan yang cukup jauh, melelahkan sekaligus menggembirakan, kami berkunjung ke dareah pelosok yang ada di Kalimantan Barat ini. Daerahnya masih termasuk kebupaten Kubu Raya, yaitu di Desa Tanjung Saleh, kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Desa tersebut terbagi lagi menajdi beberapa dusun, yaitu dusun kampung tengah, parit pangeran, parit wak badik, parit wak, sepok peropok dan masih ada lagi, tapi saya sudah lupa dengan nama dusun lainnya.

            Kami yang berangkat ke sana berjumlah kurang lebih 56 orang, dan kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan riset dan pengabdian di desa Tanjung Saleh tersebut. Kami menginap di 2 buah rumah yang berdekatan, 1 rumah khusus untuk mahasiswa perempuan dan 1 lagi khusus untuk mahasiswa laki-laki. Di sana kami benar-benar harus serius dalam melakukan pengabdian dan riset karena waktu yang kami miliki hanya sebentar, yaitu sekitar 3 hari 2 malam.

            Daerah tersebut merupakan daerang yang cukup terpencil dan jauh dari perkotaan, benar-benar desa yang sangat asri yang masih belum terdapat banyak pembangunan seperti di kota. Transportasi yang dapat digunakan hanyalah dengan transportasi air, karena di sana merupakan daerah pesisir yang benar-benar dikelilingi sungai yang cukup besar. Warga yang memiliki kendaraan bermotor saja bisa dikatakan dapat dihitung dengan jari, karena memang kebanyakan warga hanya memiliki kendaraan berupa sampan kecil menggunakan tenaga mesin atau bisa disebut dengan “kato”. Ketika ingin belanja dan keluar seperti ke kecamata, mereka selalu menggunakan kato, dan yang unik di sana adalah bukan hanya orang-orang tua saja yang bisa mengedarai dan mengedalika kato tersebut, tapi anak-anak SD pun sudah bisa menggunakannya dengan baik.

            Di sana merupakan daerah yang masih terikat kuat dengan hal-hal yang berbau mistis, namun peradaban Islam di sana juga cukup kuat. Di sana juga terdapat pondok pesantren sekaligus sekolah yang dalam 1 bangunan 2 lantai tersebut bersfungsi sebagai 2 sekolah, karena di sana masih kekurangan bangunan untuk dijadikan sekolah. Waktu pagi, sekolah digunakan oleh siswa SMP dari jam 7 pagi hingga jam 12 siang, di waktu siang setelah dzhuhur akan digunakan oleh siswa Madrasah Ibtidaiayah, mulai dari jam 1 siang hingga jam 4 sore.

            Saya melakukan pengabdian di KBT (Kampung Baca Tansal), kbt merupakan salah satu tempat yang menjadi pusat bacaan masyarakat sekitar, terutama kaum anak-anak. Anak-anak di sana sangat antusias sekali dalam belajar, meskipun mereka banyak keterbatasan dalam mendapatkan pendidik dan pembimning di sana, tetapi mereka tetap semangat untuk belajat masing-masing. Ketika kami datang ke sana, kami disambut dengan hangat oleh masyarakat sekitar dan anak-anak yang sangat antusias untuk belajar bersama kami. Saya merasa sangat senang ketika melihat anak-anak di sana yang sangat ingin belajar dan begitu mengharapkan adanya guru pembimbing mereka ketika belajar bersama di kbt. Dan ketika kami sampai di sana, mereka langsung berbondong-bondong datang ke kbt untuk meminta diajarkan segala hal sambul bermain. Mereka sangat senang dengan sistem belajar sambil bermain, karena mereka tidak akan merasa bosan.

            Rasa bahagia yang saya rasakan saat melihat sangat antusias dalam belajar membuat saya merasa betah berlama-lama di sana untuk membagi dan mengamalkan ilmu yang saya punya kepada mereka. Namun ada juga hal yang membuat saya tidak betah untuk berlama-lama di sana, yaitu karena akses internet yang ada di sana sangat tidak mendukung. Selama di sana hp saya tidak berfungsi sama sekali, kecuali untuk kegiatan dokumentasi. Karena sulitnya akses internet di sana membuat teknologi tidak terlalu maju dan berkembang di sana. Bukan hanya akses internet saja yang masih sulit di sana, tetapi listrik pun lumayan sulit, karena hanya menyala 12 jam saja dalam 1 hari yaitu pada malam hari, jadi jika siang tidak akan ada cahaya selain cahaya matahari.

Harapan saya untuk desa Tanjung Saleh, semoga kedepannya bisa menjadi desa yang maju dan berkembang baik dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam bidang kesehat, pendidikan dan keagamaan.

Bagaian Akhir (Terselip Ke Dunia Kerja Sederhana)

            Di perkuliahan semester ini juga ada yang sedikit berbeda dalam keseharian saya. Saya yang biasanya hanya memiliki kesibukan di dunia perkuliahan dan kegiatan yang ada di asrama tempat tinggal saya. Kali ini saya juga masuk ke dunia kerja, lebih tepatnya belajar bekerja. Pada awal semester ini saya di minta untuk mengajar les privat, saya mengajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah. Dari mengajar ini, saya bukan hanya mengajar, tetapi saya juga dapat sambil belajar dan mengulang pelajaran yang sudah lama tidak saya ulang kembali. Saya juga belajar untuk bisa menjadi guru yang sabar dalam menghadapi siswa, walaupun hanya 1 orang anak.

Pada awal saya mulai mengajar, saya merasa benar-benar gugup karena belum memiliki pengalaman mengajar orang lain selain adik, sepupu dan keponakan saya sendiri. Namun setelah beberapa kali pertemuan, saya mulai terbiasa dan lebih baik dalam mengajarkan dan menjelaskan pelajaran. Hal ini dapat menjadi pelajaran yang cukup berharga dalam menguji cara dan strategi saya dalam mengajar. Saya dapat menjadikan ini sebagai salah satu gambaran untuk kedepannya dalam mengahadapi siswa ketika saya telah mengajar di sekolah.

Pelajaran hidup yang saya dapatkan ketika masuk ke dunia kerja adalah saya mulai paham bahwa mencari uang itu tidaklah mudah, semua butuh proses dan kesabaran serta keikhlasan. Saya juga merasa bahwa saat kita melakukan sesuatu itu dengan ikhlas dan sabar, maka semua yang kita kerjakan akan terasa ringan. Jika kita mengerjakan sesuatu karena Allah, niscaya sesulit apapun pekerjaan yang kita jalani akan terasa lebih mudah, karena Allah akan selalu ada untuk membantu, membimbing dan meringankan apa yang kita rasa berat.

Demikian laporan berupa cerita saya selama perkuliahan 1 semester lalu, yaitu di semester 5. Semoga di semester 6 ini saya bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa menyelesaikan amanah dari kedua orang tua saya ini dengan baik dan tepat waktu serta bisa menjadi seorang guru yang baik dan profesional di masa yang akan datang.

Terima kasih kepada Ibu Farninda Aditya selaku dosen pembimbing akademik saya dan terima kasih untuk para pembaca. Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan ini saya mohon maaf, karena saya hanya manusia biasa yang baru belajar dan akan terus belajar, sebab menuntut ilmu itu tiada hentinya dan ilmu di dunia ini sangatlah luas dan banyak, oleh karena itu tidak bisa kita dapatkan sepenuhnya hanya ketika kita masih berada di dunia pendidikan saja.

Akhir kata Tsumma Salamu’alaikum Warohnatullahi Wabarokatuh.......

 

           

Jumat, 01 Oktober 2021

Dunia Perkuliahan “Semester 4”

 

Nama: Wahyu Sri Rizqi

NIM: 11901347

Dunia Perkuliahan

“Semester 4”

Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...

Perkenalkan, nama saya Wahyu Sri Rizqi, saya Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak angkatan 2019, dan sekarang saya telah memasuki semester 5. Kali ini saya akan menceritajan pengalaman perkuliahan saya pada semester 4 di kelas PAI 4C kemarin, yang sebelum itu saya akan menceritakan pengalaman pertama melaksanakan perkuliahan daring/ jarak jauh (online).

Saat pertama kali saya masuk kuliah di semester satu, saya menjalani perkuliahan dengan normal dan setiap hari perkuliahan berlangsung di gedung kampus. Seluruh mahasiswa berkumpul di dalam kelas masing-masing dan dosen memberikan materi perkuliahan secara langsung, efektif dan kondusif.

Namun, ketika saya menginjak ke semester dua, mulai terjadi pengalihan sistem perkuliahan dengan cara daring (online). Hal ini disebabkan karena adanya virus yang masuk ke Indonesia yang bernama Covid-19. Virus ini benar-benar meresahkan, terutama bagi para mahasiswa, karena sistem perkuliahan yang dilakukan menjadi terganggu dan kurang efektif.

Mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan sistem perkuliahan yang berubah, yaitu daring atau sistem jarak jauh. Sistem ini mulai diterapkan di lingkungan kampus IAIN Pontinak sejak awal tahun 2020. Seluruh mahasiswa kembali ke daerah masing-masing dan memulai perkuliahan dari rumah, terutama saya sendiri. Ketika kedua orang tua saya mengetahui bahwa sistem perkuliahan diadakan secara daring, maka saya diminta untuk kembali ke kampung halaman saja. Dan sejak saat itu saya melaksanakan perkuliahan di rumah hingga saat ini.

Sudah dua semester saya menjalani perkuliahan dengan jarak jauh, yaitu dari rumah. Susah senang telah dilalui, begitu banyak kendala yang dialami, terutama kendala jaringan internet yang masih agak sulit di jangkau di kampung. Sudah sering sekali ketika mengirimkan tugas berjam-jam tetapi masih sulit untuk terkirim bahkan hingga terlambat mengirimkannya.

Di semester empat ini, merupakan semester ke tiga saya menjalani perkuliahan secara daring. Kendala yang dialami juga masih sama, yang paling utama yaiu terkendala dengan jaringan internet. Menurut saya, semakin tinggi semester maka semakin sulit juga mata kuliah yang akan di pelajari dan dijalani. Memahami pembelajaran jarak jauh ini tidaklah mudah, dengan hanya mendengarkan dosen berbicara dan menjelaskan melalui aplikasi seperti zoom meeting, google meet, youtube, telegram, whatsApp dan media-media lainnya terkadang masih membuat saya bingung. Penjelasan yang diberikan melalui media tersebut tidak sejelas dan seefektif saat dijelaskan dengan sistem tatap muka. Karena dengan sistem tatap muka, dosen bisa memberikan contoh secara langsung dan mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami penjelasan tersebut. Tetapi dengan penjelasan yang dilakukan dengan melalui media elektronik ini mahasiswa terkadang menjadi tidak fokus, terutama diri saya sendiri. Terkadang, ketika perkuliahan sedang berlangsung dan saya sedang menyimak presentasi dari teman-teman atau penjelasan dari dosen, tiba-tiba orang tua memanggil untuk meminta bantuan, sambil menjaga adik dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Belum lagi jika di rumah sedang ada tamu atau keluarga yang berkunjung, terkadang saya menjadi semakin sulit untuk fokus saan mendengarkan penjelasan dari dosen maupun teman-teman.

Di semester 4 ini, terdapat sembilan mata kuliah yang benar-benar menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dan inovatif serta mampu untuk mulai mandiri, agar lebih memahami peran yang akan di jalani ketika telah menjadi seorang guru suatu saat nanti. Mahasiswa sudah diminta untuk berlatih menjadi seorang guru yang baik serta profesional dalam meberikan pembelajaran kepada siswa.

Adapun sembilan mata kuliah tersebut ialah:

1.      Magang 1 yang diampu oleh Ibu Farninda Aditya, M.Pd.

2.      Pengembangan Materi PAI Dasar 2 yang diampu oleh Ibu Nelly, S. Pd. I., M.Si.

3.      Media Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Rangga Ramadhani Alsyaibani, M.Pd.

4.      Pendekatan dan Strategi Pembelajaran PAI yang diampu oleh Bapak Dr. H. Fahrul Razi, M.Pd.

5.      Pengembangan Kurikulum yang diampu oleh Bapak Drs. H.Rustam. A, M.Pd.

6.      Manajemen Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dr. Nani Tursina, M.Pd.

7.      Evaluasi Pembelajaran PAI yang diampu oleh Ibu Dra. Hj. Khairawati, M.Pd, yang didampingi oleh Ibu Alvira Pranata, M.Pd sebagai Asisten Dosen Pengampu mata kuliah Evaluasi pembelajaran ini.

8.      Psikologi Perkembangan Peserta Didik yang pada saat itu diampu oleh Bapak Dr. Hariansyah, M.Si.

9.      Statistik yang diampu oleh Ibu Nopita Sri, M.Pd.

Dan di semester ini, sudah terdapat beberapa mata kuliah yang mengharuskan untuk mahasiswa turun ke lapangan, mempraktikkan materi pembelajaran yang diberikan oleh dosen. Setelah dosen meminta mahasiswa untuk mempresentasikan di depan teman-teman kelas dengan materi yang telah didapatkan, maka mahasiswa dituntut untuk mampu mempraktikkan langsung. Mahasiswa diminta untuk berlatih dan praktek mengajar dengan jumlah murid yang ditentukan, lalu membuat video dokumentasi praktek mengajar tersebut. Dan yang menjadi kendala adalah, ketika mengajar harus dengan atribut lengkap seperti di sekolah, namun sekolah-sekolah juga masih banyak yang tutup, jadi sulit untuk mendapatkan pinjaman kelas, dan akhirnya hanya menggunakan atribut seadanya yang dimiliki di rumah masing-masing.

Pada mata kuliah yang pertama di semester ini, yaitu Magang 1. Pada mata kuliah ini, kami diminta untuk mengamati atau observasi ke sekolah. Dan dalam satu kelas kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan dalam pembagian ketika penyusunan laporan observasi. Dalam setiap kelompok ada yang melakukan observasi bersamaan karena berada dalam satu daerah dan ada juga yang melakukan observasi secara individu, karena berbeda daerah yang cukup jauh. Semua berjalan dengan baik dan lancar, hanya saja terkendala saat sekolah masih belum mulai aktif, jadi harus menunggu hingga sekolah dibuka dan pembelajaran sudah mulai aktif walaupun hanya sebentar untuk dapat melakukan observasi ke sekolah tersebut. Pengalaman yang saya dapat selama beberapa hari saat saya melakukan obeservasi adalah saya bisa mendapatkan pelajaran lebih ketika mengamati guru memberikan materi dan menjelaskan pelajaran kepada siswa. Saya bisa mengetahui bagaimana cara menarik perhatian siswa ketika sedang tidak fokus belajar, bagaimana cara membuat siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan saya sudah mendapatkan gambaran bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan sabar dalam menjelasakan pelajaran ke pada masing-masing siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Dalam kegiatan obeservasi ini juga saya dapat mengetahui sistem pembelajaran yang dilakukan setiap guru pada setiap kelas itu berbeda dan cukup menarik, sehingga dapat dijadikan sebagai contoh bagi diri saya kedepannya ketika sudah benar-benar memasuki dunia mengajar. Penyusunan laporan yang dilakukan secara individu cukup mengalami kendala, karena dalam satu kelompok yang melakukan observasi tidak sama dalam arti jarak rentang waktunya berbeda, karena di setiap daerah berbeda, ada yang sekolahnya sudah mulai aktif dan ada juga yang masih belum diaktifkan. Namun hal ini tidak membuat kami merasa patah semangat, dengan begini kami juga dapat menerapkan sikap toleransi terhadap teman satu tim dan setelah semua laporan terkumpul, kami jadi lebih mengetahui seperti apa sistem pembelajaran yang dilakukan di daerah masing-masing, yang tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Pada mata kuliah yang kedua, yaitu Pengembangan Materi PAI Dasar 2, setiap minggu kami ditugaskan untuk membuat Power Point dengan materi yang telah dibagikan pada setiap kelompok yang membahas tentang pelajaran peserta didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP), mulai dari materi per-Bab di semester ganjil dan semester genap. Setiap minggu satu persatu kelompok yang dibentuk maju untuk melakukan presentasi menggunakan media Google Meet sebagai pengganti perkuiahan tatap muka, dan kelompok yang tidak melakukan presentasi pada hari itu juga diwajibkan untuk membuat Power Point ringkasan dari materi yang sama dengan pemahaman masing-masing dari setiap mahasiswa. Dan tugas ini dijadikan sebagai tugas wajib setiap minggunya dan harus dikumpulkan melalui media E-learning. Tugas mingguan ini berlangsung hingga menjelang Ujian Tengah Semester (UTS), dan pada saat UTS kami diminta untuk membuat RPP, yang pada awalnya saya masih belum mengerti hingga berkali-kali mencari reverensi dari google untuk mendapatkan pemahaman dalam menyusun RPP tersebut, dan pada kahirnya setelah berkali-kali membaca dan mencoba memahami cara penyusunan RPP tersebut dan Alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya walaupun masih terdapat kesalah, namun masih diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang terdapat di RPP yang saya buat. Setelah membuat RPP sebagai syarat Ujian Tengah Semester, selanjutnya kami diminta untuk membuat video simulasi mengajar dengan menggunakan ketentuan yang ada di dalam RPP yang kami buat, yaitu harus sesuia antara materi yang disampaikan dengan yang tertulis di RPP, waktu yang digunakan juga harus tepat mulai dari pendahuluan, penyampaian materi (isi), hingga penutupan ketika mengakhiri pembelajaran.

Pada mata kuliah yang ketiga, yaitu Media Pembelajaran, mahasiswa diminta untuk dapat menciptakan media pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan memahami yang dimiliki oleh siswa, keadaan sarana dan prasarana sekolah, dan media yang sesuai untuk sekolah yang berada di daerah terpencil maupun daerah perkotaan. Mahasiswa harus mampun untuk membuat gambaran yang mudah diterima dan dipahami oleh siswa dari media yang telah dibuat tersebut, baik itu media visual, media audio visual, media gambar, media garis dan masih banyak lagi jenis media lainnya yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dan pemahaman siswa. Media yang dibuat harus mampu untuk membantu mempermudah guru dalam menjelaskan pelajaran dan mampu untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran. Jadi media tersebut harus bersifat memudahkan antara keduanya, yaitu guru dan siswa serta media juga harus bersifat tahan lama, agar dapat digunakan berulang-ulang. Kemudian kami diminta untuk membuat video dokumentasi saat proses pembuatan media tersebut agar lebih terlihat nyata bahwa media yang ditunjukkan adalah hasil karya diri sendiri bukan buatan orang lain. Dan media yang saya buat adalah media poster, yang terbuat dari kertas karton yang disambungkan lalu dipasangkan bingkai di setiap sisinya. Poster tersebut berisi silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW, yang sesuai dengan materi pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI), dan media ini dijadikan syarat untuk pengambilan nilai Ujian akhir semester.

Pada mata kuliah yang keempat, yaitu Pendekatan dan Strategi Pembelajaran PAI, kami diminta untuk dapat menemukan dan menentukan strategi apa yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran yang baik kepada siswa, sesuai dengan karakteristik siswa yang ada di sekolah. Setelah itu kami diminta untuk mempresentasikan strategi yang akan kami bahas dan dipraktikkan. Sehingga pada mata kuliah ini kami diminta untuk membuat video dokumentasi mengajar dengan strategi yang telah didapatkan sesuai dengan penjelasan yang telah disampaikan pada saat presentasi di depan teman-teman kelas melalui media google meet. Dengan ini, saya sebagai mahasiswa merasa tertantang untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan strategi yang cukup menarik kepada siswa, yaitu strategi mengajar dengan metode Jigsaw. Saya merasa bahwa dengan tugas seperti ini, mahasiswa akan menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menetukan strategi yang akan digunakan untuk mengajar kelak, saat telah benar-benar menjadi seorang guru. Saya juga merasakan efek dari praktik mengajar ini dapat dijadikan cerminan untuk bisa menjadi seorang guru yang baik dan profesional dalam mendidik dan menyampaikan pelajaran kepada siswanya.

Pada mata kuliah yang kelima, yaitu Pengembangan Kurikulum, yang di mana kami diminta untuk mencari reverensi tentang kurikulim pendidikan sesuai dengan materi yang telah disiapkan oleh dosen pengampu di dalam RPSnya. Kami diminta untuk membuat tulisan berupa karya ilmiah dari judul materi yang telah diberikan, kemudian menjelaskan hasil tulisan tersebut secara langsung melalui media video yang diunggah ke youtube ataupun google drive. Kemudian tulisan dan link video tersebut dikirimkan melalui whatsApp group untuk disaksikan dan disimak bersama, kemudia dibuka sesi diskusi dan tanya jawab, teman-teman yang menjadi audien memberikan pertanyaan dan yang presentasi menjawab pertanyaan dan harus sesuai dengan pemahaman dan kepahaman dari audien tersebut. Namun sebelum itu, dosen pengampu memberikan pertanyaan terlebih dahulu kepada yang sedang presentasi, barulah setelah itu audien yang lain dipersilahkan untuk memberikan pertanyaan atau membantu memberikan jawaban kepada yang bertanya. Dan pada saat itu, dosen pengampu hanya tinggal mengawasi jalannnya diskusi hingga selesai pertemuan pada setiap minggunya. Pada Ujian Tengah Semester, kami diberikan kisi-kisi soal yang akan dikeluarkan untuk ujian, saat waktu ujian telah tiba, kami diberikan beberapa soal untuk dikerjakan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Dan pada Ujian Akhir Semester pun, sistemnya juga sama seperti pada saar UTS.

Lanjut pada mata kuliah yang keenam, yaitu Manajemen Pendidikan yang dimana kami diajarkan untuk bisa mengatur dan memanajem sistem pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan syariat Islam. Setiap materi yang akan kami presentasikan harus berisi muatan tentang sistem dan manajemen pendidikan yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadits. Karena Al-Qur’an dan Hadits lah tuntunan yang paling tepat dalam mengatur atau memanajemen sistem pendidikan Islam, sebab Allah telah menjelaskan semuanya di dalam kitab Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam melakukan hal apapun. Setiap pertemuan, sebelum memulai perkuliahan kami diminta untuk membaca dan mengamalkan Asmaul Husna secara bersama-sama. Pada setiap minggunya kami diberikan tugas yang berkaitan dengan manajemen pendidikan, lalu mencari dalil ayat Al-Qur’an atau Hadits yang harus dihafalkan dan menjelaskan maksud dari dalil tersebut, lalu dikaitkan dengan sistem pendidikan pada saat zaman Rasulullah dan para sahabat hingga pada saat ini. Kemudian, di setiap akhir perkuliahan Ibu Nani selalu berpesan untuk tetap istiqomah dalam menjalankan dan menjaga syariat Islam dan selalu menceritakan pengalaman dari orang-orang yang dekat dengan Allah, maka segala sesuatu dan urusannya pasti akan Allah mudahkan juga. Dengan ini, saya merasa selalu termotivasi untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Pada mata kuliah ini, kami juga dikenalkan dengan apa itu sarana dan prasarana sekolah dan bagaimana cara mengatur sistem yang terdapat di sekolah. Sebagai seorang guru harus dapat mengetahui bagaimana cara memanajemen sistem sarana dan prasarana yang baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan dilingkungan sekolah serta lingkungan masyarakat di lingkungan sekolah tersebut.

Pada mata kuliah yang ketujuh, yaitu Evaluasi Pembelajaran. Pada mata kuliah ini, kami diminta untuk membuat makalah yang membahas tentang materi evaluasi dalam pembelajaran, seperti cara membuat soal dan memilah soal. Setiap kelompok mencari materi pembahasan sesuia judul yang telah disediakan oleh dosen pengampu berupa RPS. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil makalah yang telah dibuat, kemudian dosen memberikan penjelasan yang lebih mendalam agar lebih mudah kami pahami. Setiap minggunya ada dua kelompok yang akan maju untuk mempresentasikan hasil makalahnya melalui media google meet. Sistem Ujian Tengah Semester yang dilakukan adalah kami diperintahkan untuk mencari soal mulai dari kelas IV SD hingga kelas XII SMA sederajat. Setelah kami mendapatkan soal, lalu kami diperintahkan untuk menganalisi soal tersebut, menentukan setiap satu soal itu termasuk kedalam kategori apa saja, mulai dari soal C1 hingga C6 sesuai dengan tabel taksonomi bloom seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, kami dapat belajar dan mengetahui bagaimana ciri-ciri dari soal C1 sampai C6 serta mulai dapat merumuskan soal-soal untuk melakukan evaluasi pembelajaran kepada siswa. Karena sebagai seorang guru, kami harus mampu dan bisa menentukan dan merumuskan cara untuk membuat alat evaluasi pembelajaran bagi siswa yang sesuai dengan kemampuan dan pemahaman siswa. Seorang guru juga harus mampi memahami karakteristik siswa, bagaimana cara yang mudah bagi mereka dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan. Alat evaluasi yang akan dibuat harus sesuai juga dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Dan sistem Ujian Akhri Semester yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini adalah dengan membuat soal yang sesuai dengan soal yang telah dianalisis pada saat Ujian Tengah Semester. Dengan begitu, kami dituntut untuk mampu merumuskan soal dan membuat alat evaluasi yang sesuai dengan ketentuan dan perkembangan kurikulum yang telah ada dan harus sesuai pula dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Hal ini juga dapat menjadi tolak ukur atau gambaran bagi saya untuk dapat menentukan dan merumuskan soal dan alat evaluasi yang baik dan mudah dipahami.

Pada mata kuliah yang kedelapan, yaitu Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Kami diminta untuk membuat makalah yang membahas tentang hal yang berkaitan dengan psikologi peserta didik, sesuai dengan RPS yang telah disusun oleh dosen pengampu. Sama seperti mata kuliah yang lainnya, setelah mendapatkan materi yang sesuai, maka kami akan mempresentasikan hasil makalah tersebut kepada teman kelas dengan menggunakan google meet, kemudian membuka sesi diskusi dan tanya jawab seputar psikologi perkembangan peserta didik yang juga dikaitkan dengan dalil-dalil dan hadits. Karena di dalam Al-Qur’an juga banyak menjelaskan tentang segala jenis psikologi, terutama psikologi perkembangan pada anak. Sebagai seorang guru, kita memang dituntut untuk dapat memahami bagaimana perkembangan peserta didik, agar lebih mudah memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada mereka, terutama dalam perkembangan psikologi anak tersebut. Seorang guru harus mampu memahami dan mengerti tentang kepribadian setiap peserta didiknya, baik dengan cara mengamati perkembangan setiap harinya maupun bertanya kepada orang tua mereka, karena mendidik siswa itu merupakan tugas bagi seorang guru ketika berada di sekolah. Dampingan dari seorang guru memang cukup penting, karena setiap anak harus mendapatkan pendidikan yang layak bagi kehidupannya. Sistem Ujian Tengan Semester sama dengan Ujian akhir semester, yaitu kami diminta untuk membuat video edukasi yang berkaitan dengan psikologo perkembangan peserta didik dan kaitannya dengan Pendidikan Agama Islam.

Dan yang terakhir, mata kuliah kesembilan yaitu Statistik. Pada mata kuliah ini, awalnya saya merasa kembali ke bangku sekolah, namun setelah beberapa kali pertemuan, baru saya temukan bahwa statistik itu cukup rumit. Saya kira dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, tidak akan saya temui lagi pelajaran hitung menghitung, tapi ternyata dugaan saya salah. Dan pada saat ini saya juga diamanahkan oleh teman-teman untuk menjadi penanggung jawab mata kuliah statistik. Saya memang sangat menyukai pelajaran hitung menghitung, tetapi terkadang saya juga bisa menjadi orang yang paling bingung dalam mengerjakan soal-soal tentang hitung menghitung. Pada mata kuliah ini juga sama seperti mata kuliah lainnya, kami diberikan kebebasan untuk membuat materi perkuliahan sesuai denga RPS yang telah dosen berikan, kemudian dipresentasikan menggunakan google meet dan membuka sesi diskusi. Setelah berdiskusi dan membuka sesi tanya jawab, tatapi masih ada pertanyaan yang masih belum terselesaikan, maka dosen akan memberikan penjelasan dan memperbaiki jawaban dari pemateri kepada audien. Setelah itu, kami diminta untuk mengerjakan soal latihan agar bisa lebih paham dengan materi yang disampaikan. Setiap minggunya kami diberikan tugas untuk mengerjakan soal latihan dengan jangka waktu saru minggu dan dikumpulkan melalui media google classroom. Dengan begitu kami dapat berlatih dan lebih memahami cara mengerjakan soal-soal berikutnya, karena setiap materi akan selalu berkaitan satu sama lain. Mata kuliah Statistik ini juga mengajarkan agar selalu teliti dan tenag dalam mengerjakan setiap soal, supaya hasil yang didapatkan lebih baik. Sama halnya dengan kehidupan yang kita jalani, pasti tidak akan luput dari setiap persoalan dan ujian hidup. Maka jalani, kerjakan dan atasilah dengan ketenangan dan ketelitian yang kuat agar tidak salah dalam melangkah dan menetukan pilihan yang akan kita jalani. Sistem Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semesternya sama persis, kami diberikan soal dan batas waktu untuk mengerjakannya, kemudian dikumpulkan melalui google classroom. Dan bagi mahasiswa yang nilainya di bawah rata-rata, maka diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai dengan cara mengerjakan soal, lalu mempresentasikan hasil pengerjaannya kepada teman-teman kelas. Hal ini bertujuan untuk membuat mahasiswa tersebut menjadi lebih paham dengan apa yang dikerjakannya, sehingga mereka juga lebih mudah ketika mengerjakan soal-soal ditahap berikutnya.

Demikian cerita tentang pengalaman perkuliahan saya pada semester 4 yang dapat saya sampaikan. Sedikit kesan saat telah berada di semester ini, awalnya saya merasa semua ini cukup sulit dan berat untuk dilalui, tapi setelah dijalani dengan sepenuh hati, akhirnya saya merasakan bahwa inilah proses yang harus saya lalui. Karena sebelumnya saya juga sudah melewati beberapa semester yang dulunya saya anggap sulit juga, tetapi Allah telah menguatkan saya, sehingga saya masih tetap bisa bertahan di tahap ini dan bahkan naik ke tahap selanjutnya.

Hidup memang akan terasa berat, saat kita melihat ke bawah dan ke depan secara terus menerus, tetapi cobalah untuk menoleh ke belakang sesekali, agar kamu ingat bahwa apa yang kamu lalui saat ini adalah hasil dari beberapa bukit ujian yang telah kamu lewati di belakang sana. Dan meliatlah ke atas, ingatlah bahwa Allah tak akan pernah meninggalkan hamba-Nya mau berjuang dalam hal kebaikan, Allah selalu ada di dekatmu dan selalu mengawasimu.

Awalnya saya merasa sulit untuk menulis sebanyak 3000 kata ini, namun setelah saya yakini bahwa saya bisa, dan ternyata iya, saya memang bisa karena ada usaha. Dan saya percaya bahwa hasil tak akan pernah menghianati usaha, selagi kita yakin maka kita akan bisa.

Akhirukalam, Alhamdulillahirobbil’alamin untuk semester 4 dan 3 semseter yang telah saya lalui sampai saat ini.

Bismillah untuk menuju semester 5 dan selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh......

Rabu, 07 Juli 2021

PERANGKAT PEMBELAJARAN

 

Nama: Wahyu Sri Rizqi

NIM: 11901347

Kelas: PAI/4C

Makul: Magang 1 (Laporan Bacaan)

 

PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Kunandar (2014: 6), setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap, sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif.

Perangkat pembelajaran merupakan alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran (Zuhdan, dkk., 2011: 16). Perangkat pembelajaran wajib menjadi pegangan bagi guru/dosen dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, atau di luar kelas. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan, yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang menjurus pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian atau perangkat evaluasi dan skenario pembelajaran.

Menurut Nazarudin (2007: 111) perangkat pembelajaran adalah segala sesuatu atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru baik secara individu maupun berkelompok agar pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil seperti yang diharapkan, sedangkan perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari Analisis Pekan Efektif, Program Tahunan, Program Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Kriteria Ketuntasan Minimal. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

B.     Jenis Perangkat Pembelajaran

1.      Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Kunandar, 2011: 244). 

Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar. 

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Langkah-langkah dalam mengembangkan silabus adalah sebagai berikut:

a)      Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.

b)      Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.

c)      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam rangka pencapaian KD.

d)      Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

e)      Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk tertulis.

f)       Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam.

g)      Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

 

 

2.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memiliki beberapa komponen yang harus dipenuhi, yaitu Identitas, Indikator, Tujuan pembelajaran, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Langkah-langkah pembelajaran, Sumber belajar dan Penilaian hasil belajar. Komponen-komponen tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seperti berikut:

a)      Mengisi Identitas yang memuat nama mata pelajaran, sekolah, kelas/semester, alokasi waktu, SK dan KD.

b)      Merumuskan indikator yang menjadi penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang dirukur dan diamati. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

c)      Merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu berisi penguasaan kompetensi yang ditarget dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar.

d)      Mengidentifikasi materi pembelajaran, yaitu merupakan materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

e)      Menentukan metode pembelajaran,  metode bisa diartikan sebagai cara yang dipilih atau model atau pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran

f)       Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pembelajaran diwujudkan melalui penggunaan metode, pendekatan atau model yang dipilih dan bervariasi.

g)      Menentukan sumber belajar, pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang telah dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, nara sumber, alat, dan bahan.

h)      Menetapkan penilaian yang terdiri atas tiga hal penting yaitu teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator yang telah disusun. Jika penilaian menggunakan tes tertulis uraian atau berupa proyek maka penilaian harus disertai rubrik penilaian.

3.      Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Menurut Theresia Widyantini (2013: 3) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa yang berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa. Sedangkan menurut Abdul Majid (2006:176) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Maka dapat disimpulkan bahwa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran tugas berupa petunjuk atau langkah-langkah kegiatan dari guru kepada siswa untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan suatu tugas.

Komponen Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menurut Depdiknas (2008: 23) terdiri dari judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.

Menurut Depdiknas (2008: 23) langkah penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah sebagai berikut:

a)      Menganalisis kurikulum yang dilakukan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Materi ditentukan dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang harus dimiliki siswa.

b)      Menyusun peta kebutuhan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang digunakan untuk menentukan urutan dan jumlah LKS yang harus ditulis dan harus dilakukan analisis sumber belajar.

c)      Menentukan judul Lembar Kegiatan Siswa (LKS), ditentukan atas dasar KD, materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai satu judul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi dengan cara diuraikan ke dalam materi pokok. Materi pokok yang lebih dari empat sebaiknya dipecah menjadi dua LKS.

d)      Menulis Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut, yaitu Perumusan KD yang harus dikuasai, Menentukan alat penilaian, Penyusunan materi.

4.      Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien. Media pembelajaran sangat berhubungan dengan peserta didik, karena dengan media pembelajaran peserta didik dapat lebih jelas ketika memahami pesan pembelajaran yang disampaikan.

Ruang lingkup media pembelajaran adalah segala macam alat, bahan, peraga, serta sarana dan prasarana di sekolah yang dipakai dalam proses pembelajaran. Seperti Media Cetak (Print Out), media audio, audio visual, multimedia interaktif, E-Learning, media realita dan mediapembelajaran lainnya.

Tujuan media pembelajaran di bagi menjadi dua bagian, yaitu secara umum dan secara khusus. Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa. Sedangkan tujuan secara khusus adalah agar dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi untuk merangsang minat belajar siswa, menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi, menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa, untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.

 

5.      Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar merupakan salah satu perangkat materi atau substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, serta menampilkan secara utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Andi Prastowo dalam bukunya yang berjudul Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif disebutkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran.

Adapun jenis-jenis bahan ajar, yaitu bahan ajar cetak (buku, modul, lembar kerja siswa, brosur dan foto atau gambar). Bahan ajar dengar atau program audio (kaset dan radio), bahan ajar audiovisual (film dan video) dan bahan ajar interaktif yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video).

6.      Perangkat Penilaian/ Perangkat Evaluasi

Menurut Kunandar (2014: 35) bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik”. Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan penilaian hasil belajar maka akan diketahui seberapa besar keberhasilan peserta didik telah menguasai kompetensi atau materi yang telah diajarkan oleh guru. Kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan penilaian melalui tes (mengukur kompetensi kemampuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Adapun jenis-jenis penilaiannya yaitu:

a)      Penilaian Sikap dilakukan melalui Observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar pengamatan atau observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik, Jurnal dan  Wawancara dengan alat panduan atau pedoman wawancara (pertanyaan-pertanyaan langsung).

b)      Penilaian Keterampilan melalui Kinerja yang menuntut peserta didik mendemostrasikan suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik dan penilaian portofolio.

c)      Penilaian Pengetahuan melalui tes tertulis dengan menggunakan butir soal dan tes lisan dengan bertanya langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar pertanyaan.