Nama: Wahyu Sri Rizqi
NIM: 11901347
Kelas: PAI/4C
Makul: Magang 1 (Laporan Bacaan)
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi
pembelajaran adalah suatu proses memilih dan merencanakan bagaimana cara yang
akan dilakukan oleh seorang guru ketika menyampaikan isi materi pelajaran yang
sesuai aktivitas dan kreativitas siswa. Meskipun banyak guru yang secara
teoritis sudah memahami tentang strategi pembelajaran tersebut, tetapi ketika
dalam proses pelaksanaannya sangat sulit untuk dilakukan dengan optimal, karena
pelaksanaan strategi pembelajaran ini sangat tergantung kepada peserta didik,
tujuan pembelajaran, isi materi pembelajaran dan sumber serta sarana prasarana
sekolah yang mendukung dalam pelaksanaan strategi pembelajaran tersebut.
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi menurut The International Webster’s Student
Dictionary of English Language mengandung arti ilmu perencanaan dan pelaksanaan
gerakan militer secara luas, keahlian dalam manajemen, rencana yang cermat atau
metode. Sedangkan strategi menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan UPI (2007:167) adalah : 128 “Pola umum rentetan kegiatan harus
dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran belum mengarah
ke hal-hal yang bersifat praktis, masih berupa rencana atau gambaran secara
menyeluruh; sedangkan untuk mencapai tujuan, maka strategi dibuat untuk tujuan
tertentu. Maka tidak ada suatu strategiu bila tidak ada tujuan yang akan
dicapai”.
Strategi pembelajaran adalah penerapan suatu cara yang
berbeda-beda dari setiap bidang studi dan kondisi tertentu yang
melatarbelakanginya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
yang akan dipilih oleh guru sangat dipengaruhi oleh pengorganisasi isi materi
bidang pembelajaran, cara menyampaikan materi bidang pembelajaran dan cara
mengatur dan menata relasi antara guru dengan peserta didik.
Strategi pembelajaran adalah suatu perangkat materi
dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada peserta didik. Cara mewujudkan rencana pembelajaran yang
telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat
tercapai secara optimal, maka diperlukan metode yang digunakan untuk
mewujudnyatakan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian bisa terjadi
suatu strategi pembelajaran menggunakan beberapa metode. Strategi pembelajaran
berbeda dengan metode pembelajaran; strategi pembelajaran menunjukkan pada
sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu; sedangkan metode pembelajaran adalah
cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran.
Menurut Pandangan Kemp (1995) di dalam Wina Sanjaya (2006:126) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
B. Strategi Pembelajaran Menurut Pendapat
Para Ahli
Konteks
strategi pembelajaran tentu berkaitan dengan pendekatan dalam penyampaian suatu
materi pada lingkungan pembelajaran. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan
sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara
kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan
sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh sekolah yang sesuai
dengan ketentuan dari pemerintah dan dinas pendidikan.
Strategi
pembelajaran terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa
peserta didik akan benar-benar mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Oleh
sebab itu, strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan agar memperoleh langkah-langkah dalam kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien (Gerlach dan Ely, 1971: 207).
·
Menurut Al Muchtar (2007), kata strategi
berasal dari bahasa Latin, yaitu “strategia” yang berarti seni penggunaan
rencana untuk mencapai tujuan. Menurut Beckman (2004) secara umum strategi
adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
tugas.
·
Menurut Miarso (2005), strategi
pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem
pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai
tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau
teori belajar tertentu.
·
Seels dan Richey (1994: 31) menyatakan
bahwa strategi pembelajaran merupakan rincian dari seleksi pengurutan peristiwa
dan kegiatan dalam pembelajaran, yang terdiri dari metode, teknik dan prosedur-prosedur
yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
·
Menurut Romiszowsky (1981) strategi dalam
konteks kegiatan pembelajaran mengandung makna, yaitu untuk mengoptimalkan
kegiatan belajar mengajar dengan memilih metode-metode yang dapat mengembangkan
kegiatan belajar peserta didik secara lebih aktif.
·
Semiawan (1996) berpendapat ditinjau dari
segi proses pembelajaran strategi belajar mengajar merupakan proses bimbingan
terhadap peserta didik dengan menciptakan kondisi belajar murid secara lebih
aktif.
·
Menurut Suparman
(1997: 157) strategi pembelajaran merupakan perpaduan urutan kegiatan
pembelajaran (tahap-tahap yang perlu dilalui/diikuti dalam penyajian materi
pembelajaran) metode atau teknik pembelajaran (prosedur teknis pengorganisasian
bahan dan pengelolaan peserta didik dalam proses pembelajaran), media
pembelajaran (peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan sebagai media
proses pembelajaran), dan waktu pembelajaran (waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pembelajaran).
Dari penjelasan pendapat para ahli di atas, dapat kita pahami bahwa strategi pembelajaran adalah pendekatan secara menyeluruh dalam mengelola proses kegiatan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
C. Macam-Macam Strategi Dan Metode Pembelajaran
Macam strategi pembelajaran dan metode pembelajaran
adalah sebagai berikut :
·
Strategi
Pembelajaran Ekspositori, yaitu strategi pembelajaran yang lebih
menitikberatkan penyampaian isi materi pembelajaran secara verbal dari seorang
pengajar kepda sekelompok peserta didik dengan tujuan agar peserta didik dapat
menguasai isi materi pembelajaran secara maksimal.
·
Strategi
Pembelajaran Inquiry (SPI), yaitu rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.
·
Contextual
Teaching Learning (CTL), yaitu strategi pembelajaran yang membantu guru agar
mengaitkan isi materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata peserta didik,
dan membantu serta mendorong siswa agar mampu membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan situasi nyatanya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
·
Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah, dalam strategi pembelajaran ini, guru melakukan
serangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
·
Strategi
Pembelajaran Inkuiri Sosial, merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan penemuannya dengan penuh percaya diri.
·
Strategi
Pembelajaran Kooperatif /kerja sama Kelompok, yaitu rangkaian kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa secara berkelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan.
·
Strategi
Pembelajaran Afektif, berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan, sebab afektif berhubungan dengan nilai yang sulit diukur karena
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa.
· Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir, merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa.
D.
Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran
Dick dan Carey (1996: 184) menyebutkan bahwa terdapat
5 komponen strategi pembelajaran, yaitu: kegiatan pembelajaran pendahuluan,
penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes dan kegiatan lanjutan. Pertama, Kegiatan pembelajaran
pendahuluan yang memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang
diharapkan dapat menarik minat peserta didik agar bisa memotivasi mereka dalam
memahami materi pelajaran yang akan disampaikan. Melalui kegiatan pembelajaran
pendahuluan ini, peserta didik akan mudah mengetahui apa yang harus diingat, dipecahkan,
dan diinterpretasi serta terbantu untuk memusatkan strategi belajar kearah
hasil pembelajaran.
Kedua, penyampaian informasi, dalam hal ini guru harus
menetapkan secara pasti informasi, konsep, aturan, dan prinsip-prinsip apa yang
perlu diberikan kepada peserta didik. Maka dari itu, guru harus memahami dengan
baik situasi dan kondisi yang dihadapinya. Ketiga,
Partisipasi peserta didik sangat penting dalam proses pembelajaran, karena proses
pembelajaran akan lebih berhasil jika peserta didik secara aktif melakukan
latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan (Nurani, dkk., 2003: 1.11).
Keempat, yaitu tes, ada dua jenis tes atau penilaian yang
biasa dilakukan oleh guru pada umumnya, yaitu pretest dan posttest (Al Muchtar,
2007: 2.8). Secara umum tes digunakan oleh guru adalah untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum dan apakah pengetahuan,
keterampilan serta sikap telah benar-benar dimiliki peserta didik atau belum.
Pelaksanaan tes ini biasa dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran atau setelah
peserta didik melalui berbagai proses pembelajaran, yaitu penjelasan tujuan
diawal kegiatan pembelajaran, penyampaian informasi berupa materi pembelajaran (Nurani,
dkk., 2003: 1.12)
Kelima, Kegiatan lanjutan atau follow up, secara prinsip memiliki
hubungan dengan hasil tes yang telah dilakukan. Karena kegiatan lanjutan
bertujuan untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik (Winaputra, 2001:
3.43). Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan hasil
belajar peserta didik, yaitu dengan memberikan tugas atau latihan yang harus
dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
oleh peserta didik, membaca materi pelajaran tertentu dan memberikan motivasi
dan bimbingan belajar.
Sementara itu, menurut Miarso (2004: 532-534), komponen atau unsur yang sering terdapat dalam strategi pembelajaran adalah tujuan umum pembelajaran, teknik, pengorganisasian kegiatan pembelajaran, peristiwa pembelajaran, urutan belajar, penilaian, pengelolaan kegiatan belajar/kelas, tempat atau latar, dan waktu. Sama halnya dengan Suparman (2005: 167) yang menyatakan bahwa ada empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu Urutan kegiatan pembelajaran, Metode pembelajaran, Media pembelajaran dan Waktu yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
E.
Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi
Setiap strategi pembelajaran memiliki ciri khas dan
keunikan tersendiri. Tidak ada strategi pembelajaran tertentu yang lebih baik
dari strategi pembelajaran yang lain. Karena sudah seharusnya guru mampu
memilih strategi yang cocok dengan keadaan siswa. Menurut Sanjaya ( 2006:
129-131), ada empat prinsip umum yang harus diperhatikan guru dalam penggunaan
strategi pembelajaran, yang pertama yaitu berorientasi pada tujuan yang
merupakan komponen utama dalam sistem pembelajaran. Kedua, aktivitas belajar
yang bukan hanya menghafal sejumlah fakta atau informasi, tapi juga berbuat,
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ketiga,
Individualitas dalam mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu
peserta didik. Dan yang keempat, Integritas dalam mengajar harus dipandang
sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta didik.
Dengan begitu, mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif saja, tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan aspek
psikomotor. Maka dari itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan
seluruh kepribadian peserta didik yaitu mencakup kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara terintegrasi. Keempat prinsip ini sesuai dengan peraturan
pemerintah No. 32 tahun 2013, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada
satu satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta
didik.
Sumber Bacaan:
Buku Strategi Pembelajaran, Oleh Dr. Wahyudin Nur Nasution, M.Ag
Artikel Strategi Pembelajaran, Oleh M.E. Kakok Koerniantono (Dosen Program Studi PKK di Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar