Nama:
Wahyu Sri Rizqi
NIM:
11901347
Kelas:
PAI/4C
Makul:
Magang 1 (Laporan Bacaan)
KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat atau sistem
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.
Kurikulum dianggap sebagai pedoman sekolah atau madrasah, maka dalam
implementasinya kurikulum memerlukan beberapa komponen yang terkait dan
berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Adapun komponen kurikulum
meliputi: tujuan, pendidik, peserta didik, isi, prosedur atau strategi, sarana
dan prasarana pendidikan dan dukungan masyarakat.
Kurikulum merupakan sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program
demi memperoleh ijazah. Kurikulum dijadikan sebagai rancangan pendidikan,
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan
perkembangan kehidupan manusia, maka ketika akan menyusun kurikulum harus memahami
terlebih dahulu konsep dasar dari kurikulum tersebut.
A.
Pengertian
Kurikulum Menurut Ahli
1) Menurut
Murray Print, Kurikulum adalah suatu program kegiatan yang terencana, sebagai hasil belajar yang diharapkan,
sebagai reproduksi kultural (Cultural Reproduction) dan sebagai curere.
2) Menurut
Beane, kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian, yaitu
kurikulum sebagai produk (hasil perencanaan, pengembangan, dan perekayasaan
kurikulum), kurikulum sebagai program pembelajaran secara riil, kurikulum
sebagai hasil belajar yang ingin dicapai oleh para siswa (pengetahuan,
keterampilan, perilaku, sikap dan berbagai bentuk pemahaman terhadap mata
pelajaran), dan kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi siswa.
3) Menurut
John Dewey (1902), kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang
memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang
terorganisir dengan baik.
4) Menurut
Hilda Taba, kurikulum menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan
khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran
dan adanya evaluasi.
5) Menurut
Orlosky and Smith, kurikulum adalah bagian dari program sekolah yang berisi apa
yang diharapkan pada siswa dalam pembelajaran.
6) Menurut
Inlow, kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah
untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
7) Menurut
Kerr, J. F, kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan
secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
8) Menurut
Beauchamp, kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran
yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan
disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Landasan
Kurikulum
Ada 4 landasan kurikulim
menurut Nana Syaodih Sukmadinata, yaitu:
1. Landasan Filosofis (filsafat),
yang memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum, maka dari itu dalam
pengembangan kurikulum harus berpegang atau berlandaskan pada aliran-aliran
filsafat tertentu, sehingga dapat mewarnai konsep dan implementasi kurikulum
yang akan dikembangkan. Aliran filsafat yang berkaitan dengan pengembangan
kurikulum adalah Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme, Progresivisme
dan Rekonstruktivisme.
2. Landasan Psikologis,
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu psikologi perkembangan
dan psikologi belajar.
3. Landasan Sosial-Budaya,
kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan, maka kurikulum
akan menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan dalam usaha mempersiapkan
peserta didik ketika telah turun ke lingkungan masyarakat.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, dalam perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu
merubah tatanan kehidupan manusia. Maka dari itu, kurikulum seharusnya dapat
mengatasi dan mengantisipasi cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup
manusia.
C.
Tujuan
Kurikulum
Pada dasarnya tujuan kurikulum lebih merumuskan tujuan
dalam menentukan strategi secara menyeluruh tentang cara pelaksanaan tugas
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan pendidikan terdiri dari
tujuan yang sangat umum hingga tujuan khusus yang bersifat jelas dan dapat
diukur. Tujuan kurikulum terbagi menjadi empat, yaitu:
1) Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN), yaitu tujuan umum yang sarat dengan muatan
filosofis.TPN merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap
usaha pendidikan artinya setiap lembaga dan penyelenggaraan itu,baik pendidikan
yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal,informal maupun non formal.
2) Tujuan
Institusional (TI), yaitu tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang
dirumuskan dalam bentuk kompetisi lulusan setiap jenjang pendidikan. Seperti
misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan jenjang
pendidikan tinggi.
3) Tujuan
Kurikuler (TK), yaitu tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau
mata pelajaran. Tujuan kurikuler juga diartikan sebagai kualifikasi yang harus
di miliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu di
suatu lembaga pendidikan.
4) Tujuan
Pembelajaran atau Instruksional (TP), yaitu tujuan yang paling khusus. Tujuan
pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki
oleh siswa setelah mereka melakukan proses merupakan syarat mutlak bagi guru.
D.
Fungsi
Kurikulum
1) Fungsi
Penyesuaian
Kurikulum berfungsi
sebagai penyesuaian adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi dilingkungannya karena lingkungan bersifat dinamis artinya dapat
berubah-ubah.
2) Fungsi
Integrasi
Kurikulum berfungsi
sebagai penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan
yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh yang dapat dibutuhkan dan
berintegrasi di masyarakat.
3) Fungsi
Diferensiasi
Kurikulum berfungsi sebagai
diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai
perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
4) Fungsi
Persiapan
Kurikulum berfungsi
sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan
diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
5) Fungsi
Pemilihan
Kurikulum berfungsi
sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan
pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
6) Fungsi
Diagnostik
Kurikulum sebagai
diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu
mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.Jika telah
memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
E.
Komponen
Kurikulum
Kurikulum pendidikan memiliki 4 unsur, yaitu: tujuan,
isi (bahan pelajaran), strategi pelaksanaan (proses belajar mengajar), dan
penilaian (evaluasi).
1) Komponen
Tujuan
Kurikulum
merupakan suatu program yang difokuskan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan
itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang
dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur
dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan itu.
Dalam
Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu pada tujuan umum
pendidikan, sebagai berikut:
a) Tujuan
pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
b) Tujuan
pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
c) Tujuan
pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
d) Tujuan
pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan
kurikuler, yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata
pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.
2) Komponen
Isi/Materi
Isi
program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.Isi kurikulum meliputi
jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang
studi tersebut.Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang
maupun jalur pendidikan yang ada.
Kriteria
yang bisa menjadi acuan ketika merancang kurikulum dalam menentukan isi
kurikulum, yaitu:
a) Isi
kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
b) Isi
kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
c) Isi
kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
d) Isi
kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
e) Isi
kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.
3) Komponen
Strategi
Strategi
merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran.Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya
terbatas pada hal itu saja.Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas
pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang
ditempuh dalam melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan
bimbiungan dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang
bersifat khusus dalam pengajaran.
Strategi
pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan
disekolah.Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan
secara nyata disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai
tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal,
jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen
strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan
penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.
4) Komponen
Evaluasi
Evaluasi
merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi
kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan
pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan
dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk
memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria.
Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja,
namun juga relevansi, efisiensi, kelayakan program.
Evaluasi
kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan
pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri.Hasil-hasil
evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan
para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan
sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.
F.
Jenis
Kurikulum
Ada 3 jenis kurikulum,
yaitu:
1)
Separated Subject
Curriculum (Kurikulum Mata Pelajaran Terpisah Atau Tidak Menyatu) dikatakan
kurikulum mata pelajaran terpisah karena data-data pelajaran disajikan pada
peserta didik dalam bentuk subjek atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan
yang lainnya. Kurikulum ini dengan tegas memisahkan antara satu mata pelajaran
dengan yang lainnya, umpamanya mata pelajaran biologi dengan pengetahuan sosial
atau yang lainnya.
2)
Correlated
curriculum (Kurikulum Korelasi Atau Pelajaran Saling Berhubungan). Dalam
kurikulum ini, mata pelajaran harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa
sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Maka
mata pelajaran itu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga
tidak berdiri sendiri.
3)
Integrated
Curriculum (Kurikulum Terpadu), maksudnya beberapa mata pelajaran dijadikan
satu atau dipadukan. Dengan tidak adanya batas-batas mata pelajaran dan bahan
pelajaran yang disajikan berupa satu persatu atau keseluruhan.
Sumber:
Jurnal
Repositori STAIN Kudus “Kurikulum Pendidikan”
Jurnal
Pengembangan Kurikulum. Oleh Syamsul Bahri
Dosen Fakultas Tarbiah IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar