Rabu, 30 Juni 2021

KURIKULUM

 

Nama: Wahyu Sri Rizqi

NIM: 11901347

Kelas: PAI/4C

Makul: Magang 1 (Laporan Bacaan)

 

KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Kurikulum dianggap sebagai pedoman sekolah atau madrasah, maka dalam implementasinya kurikulum memerlukan beberapa komponen yang terkait dan berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Adapun komponen kurikulum meliputi: tujuan, pendidik, peserta didik, isi, prosedur atau strategi, sarana dan prasarana pendidikan dan dukungan masyarakat.

Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program demi memperoleh ijazah. Kurikulum dijadikan sebagai rancangan pendidikan, mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan perkembangan kehidupan manusia, maka ketika akan menyusun kurikulum harus memahami terlebih dahulu konsep dasar dari kurikulum tersebut.

A.    Pengertian Kurikulum Menurut Ahli

1)      Menurut Murray Print, Kurikulum adalah suatu program kegiatan yang terencana,  sebagai hasil belajar yang diharapkan, sebagai reproduksi kultural (Cultural Reproduction) dan sebagai curere.

2)      Menurut Beane, kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian, yaitu kurikulum sebagai produk (hasil perencanaan, pengembangan, dan perekayasaan kurikulum), kurikulum sebagai program pembelajaran secara riil, kurikulum sebagai hasil belajar yang ingin dicapai oleh para siswa (pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap dan berbagai bentuk pemahaman terhadap mata pelajaran), dan kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi siswa.

3)      Menurut John Dewey (1902), kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisir dengan baik.

4)      Menurut Hilda Taba, kurikulum menekankan pada tujuan suatu statemen, tujuan-tujuan khusus, memilih dan mengorganisir suatu isi, implikasi dalam pola pembelajaran dan adanya evaluasi.

5)      Menurut Orlosky and Smith, kurikulum adalah bagian dari program sekolah yang berisi apa yang diharapkan pada siswa dalam pembelajaran.

6)      Menurut Inlow, kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.

7)      Menurut Kerr, J. F, kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

8)      Menurut Beauchamp, kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Landasan Kurikulum

Ada 4 landasan kurikulim menurut Nana Syaodih Sukmadinata, yaitu:

1.      Landasan Filosofis (filsafat), yang memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum, maka dari itu dalam pengembangan kurikulum harus berpegang atau berlandaskan pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga dapat mewarnai konsep dan implementasi kurikulum yang akan dikembangkan. Aliran filsafat yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum adalah Perenialisme, Essensialisme, Eksistensialisme, Progresivisme dan Rekonstruktivisme.

2.      Landasan Psikologis, Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.

3.      Landasan Sosial-Budaya, kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan, maka kurikulum akan menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan dalam usaha mempersiapkan peserta didik ketika telah turun ke lingkungan masyarakat.

4.      Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Maka dari itu, kurikulum seharusnya dapat mengatasi dan mengantisipasi cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.

C.    Tujuan Kurikulum

Pada dasarnya tujuan kurikulum lebih merumuskan tujuan dalam menentukan strategi secara menyeluruh tentang cara pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan pendidikan terdiri dari tujuan yang sangat umum hingga tujuan khusus yang bersifat jelas dan dapat diukur. Tujuan kurikulum terbagi menjadi empat, yaitu:

1)      Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), yaitu tujuan umum yang sarat dengan muatan filosofis.TPN merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan artinya setiap lembaga dan penyelenggaraan itu,baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal,informal maupun non formal.

2)      Tujuan Institusional (TI), yaitu tujuan antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetisi lulusan setiap jenjang pendidikan. Seperti misalnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi.

3)      Tujuan Kurikuler (TK), yaitu tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler juga diartikan sebagai kualifikasi yang harus di miliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu di suatu lembaga pendidikan.

4)      Tujuan Pembelajaran atau Instruksional (TP), yaitu tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses merupakan syarat mutlak bagi guru.

D.    Fungsi Kurikulum

1)      Fungsi Penyesuaian

Kurikulum berfungsi sebagai penyesuaian adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karena lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.

2)      Fungsi Integrasi

Kurikulum berfungsi sebagai penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.

3)      Fungsi Diferensiasi

Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.

4)      Fungsi Persiapan

Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.

5)      Fungsi Pemilihan

Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

6)      Fungsi Diagnostik

Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya.Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.

E.     Komponen Kurikulum

Kurikulum pendidikan memiliki 4 unsur, yaitu: tujuan, isi (bahan pelajaran), strategi pelaksanaan (proses belajar mengajar), dan penilaian (evaluasi).

1)      Komponen Tujuan

Kurikulum merupakan suatu program yang difokuskan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan itu.

Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan, sebagai berikut:

a)      Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b)      Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c)      Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

d)      Tujuan pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler, yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.

2)      Komponen Isi/Materi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan.Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut.Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.

Kriteria yang bisa menjadi acuan ketika merancang kurikulum dalam menentukan isi kurikulum, yaitu:

a)      Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.

b)      Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.

c)      Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.

d)      Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.

e)      Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.

3)      Komponen Strategi

Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran.Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja.Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbiungan dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran.

Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan disekolah.Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.

4)      Komponen Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelayakan program.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri.Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.

F.     Jenis Kurikulum

Ada 3 jenis kurikulum, yaitu:

1)    Separated Subject Curriculum (Kurikulum Mata Pelajaran Terpisah Atau Tidak Menyatu) dikatakan kurikulum mata pelajaran terpisah karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subjek atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya. Kurikulum ini dengan tegas memisahkan antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya, umpamanya mata pelajaran biologi dengan pengetahuan sosial atau yang lainnya.

2)    Correlated curriculum (Kurikulum Korelasi Atau Pelajaran Saling Berhubungan). Dalam kurikulum ini, mata pelajaran harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Maka mata pelajaran itu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri.

3)    Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu), maksudnya beberapa mata pelajaran dijadikan satu atau dipadukan. Dengan tidak adanya batas-batas mata pelajaran dan bahan pelajaran yang disajikan berupa satu persatu atau keseluruhan.

Sumber:

Jurnal Repositori STAIN Kudus “Kurikulum Pendidikan”

Jurnal Pengembangan Kurikulum. Oleh Syamsul Bahri Dosen Fakultas Tarbiah IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar